Download skripsi ini secara lengkap pada link-link berikut
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN (KEP) PADA ANAK BALITA
USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMATA
KECAMATAN SOMBA OPU KABUPATEN GOWA
TAHUN 2017
S K R I P S I
“Skripsi ini diajukan sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan
Diajukan oleh :
ARDI SIBALI. H
NPM : 20123100002
ABSTRAK
ABDI SIBALIH 2017. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI PROTEIN (KEP) PADA ANAK BALITA USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMATA KECAMATAN SOMBA OPU KABUPATEN GOWA (Dibimbing oleh Ns. Syahruddin dan Ns. Mirnawati)
Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita ini juga merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat Kekurangan Energi Protein (KEP) yang merupakan keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan atau gangguan penyakit tertentu sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Faktor-faktor yang berpengaruh terjadinya Kekurangan Energi Protein (KEP) pada balita yaitu kandungan makanan, pola asuh dan status ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kekurangan energi protein pada anak balita usia 1-3 tahun di wilayah kerja Puskesmas Samata.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi korelasiaonal dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Jumlah sampel dalam penelitian 30 anak balita usia 1-3 tahun wilayah kerja Puskesmas Samata.
Analisis data uji statistik alternatif fisher's exact test dengan bantuan program SPSS 16.0 menunjukkan bahwa ada hubungan kandungan makanan (p = 0,001), dan Status Ekonomi (p = 0,000) terhadap kejadian kekurangan Kekurangan Energi Protein pada anak balita usia l-3 tahun sedangkan tidak ada hubungan pola asuh dengan Kekurangan Energi Protein pada anak balita usia 1-3 tahun di wilayah kerja Puskesmas Samata dengan (p = 0,14) yang artinya Ha ditolak dan Ho diterima.
Kesimpulan dan Saran : Perlu adanya program Puskesmas dalam pemberian makanan pendamping ASI bagi balita yang terkena KEP. Bagi orang tua yang mempunyai balita dengan status gizi KEP dapat memperbaiki dan meningkatkan status gizi yang diberikan kepada balita untuk mengurangi angka kejadian KEP balita karena usia balita adalah usia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Kata Kunci : Kandungan Makanan, Pola asuh, Status Ekonomi, Kekurangan Energi Protein,
No comments:
Post a Comment