TUGAS FARMAKOGNOSI LANJUTAN
“LAMUN”
DISUSUN OLEH :
NURUL LUTHFIAH
(17.201.036)
FAKULTAS
FARMASI
UNIVERSITAS
INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2019
Lamun
(seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang dapat tumbuh
dengan baik pada lingkungan laut dangkal. Semua lamun adalah tumbuhan berbiji
satu (monokotil) yang mempunyai akar, rimpang (rhizoma), daun, bunga dan buah
seperti halnya dengan tumbuhan berpembuluh yang tumbuh di darat (Tomlinson,
1974). Beberapa ahli juga mendefinisikan lamun (seagrass) sebagai
tumbuhan air berbunga yang hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun,
berimpang, berakar, serta berkembangbiak dengan biji dan
tunas.
Gambar
1. Padang Lamun
Pola
hidup lamun sering berupa hamparan maka dikenal juga istilah padang lamun (seagrass
bed) yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutupi suatu area pesisir atau
laut dangkal, terbentuk dari satu jenis atau lebih dengan kerapatan padat atau
jarang. Sistem (organisasi) ekologi padang lamun yang terdiri dari komponen
biotik dan abiotik disebut Ekosistem Lamun (seagrass ecosystem). Hampir
semua tipe substrat dapat ditumbuhi lamun,
mulai
dari substrat berlumpur sampai berbatu. Substrat dikategorikan pada 8 beberapa
kategori, yakni substrat berlumpur, berpasir, lumpur berpasir, lumpur berbatu dan
pasir berbatu. Lamun memiliki daun-daun tipis yang memanjang seperti pita yang
mempunyai saluran-saluran air. Bentuk daun seperti ini dapat memaksimalkan
difusi gas dan nutrient antara daun dan air, juga memaksimalkan proses
fotosintesis di permukaan daun
Gambar
2. Penampang daun-daun lamun yang panjang
Enhalus
acoroides
Klasifikasi
Regnum :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Class
: Liliopsida
Ordo
: Hydrocharitales
Family
: Hydrocharitaceae
Genus :
Enhalus
Species
: Enhalus acoroides Steud.
Enhalus acoroides
merupakan kelas dari Angiospermae. Struktur tanaman ini terdiri dari daun-daun
yang panjang dan pipih kaku seperti kulit (leathary linear) atau seperti ikat
pinggang yang kasar (coarse strap shape), berwarna hijau dalam pelepah bonggol
(leaf sheat). Batangnya mempunyai serabut-serabut hitam yang kaku. Tumbuhan
perdu bawah air ini memiliki akar yang kuat yang tumbuh mendatar di dalam
substrat yang berupa pasir atau lumpur yang halus. Tumbuhan ini terdapat di
bawah air surut rata-rata pada pasut purnama pada dasar pasir lumpuran. Mereka
tumbuh subur di bawah tempat terlindung di pinggir bawah dari mintakat pasut
dan di batas atas mintakat bawah lithoral.
Morfologi Lamun
Seperti tumbuhan
pada umumnya, lamun memiliki morfologi antara lain daun, batang dan rhizoma,
serta akar.
1.
Daun
Seperti
semua tumbuhan monokotil, daun lamun diproduksi dari meristem basal yang
terletak pada potongan rhizoma dan percabangannya. Meskipun memiliki bentuk
umum yang hampir sama, spesies lamun memiliki morfologi khusus dan bentuk
anatomi yang memiliki nilai taksonomi yang sangat tinggi. Beberapa bentuk
morfologi sangat mudah terlihat yaitu bentuk daun, bentuk puncak daun,
keberadaan atau ketiadaan ligula. Contohnya adalah puncak daun Cymodocea
serrulata berbentuk lingkaran dan berserat, sedangkan C. Rotundata datar dan
halus. Daun lamun terdiri dari dua bagian yang berbeda yaitu pelepah dan daun.
Pelepah daun menutupi rhizoma yang baru tumbuh dan melindungi daun muda. Tetapi
genus Halophila yang memiliki bentuk daun petiolate tidak memiliki pelepah.
Anatomi
yang khas dari daun lamun adalah ketiadaan stomata dan keberadaan kutikel yang
tipis. Kutikel daun yang tipis tidak dapat menahan pergerakan ion dan difusi
karbon sehingga daun dapat menyerap nutrien langsung dari air laut. Air laut
merupakan sumber bikarbonat bagi tumbuh-tumbuhan untuk penggunaan karbon
inorganik dalam proses fotosintesis.
2.
Batang
dan Rhizoma
Semua
lamun memiliki lebih atau kurang rhizoma yang utamanya adalah herbaceous,
walaupun pada Thallasodendron ciliatum (percabangan simpodial) yang memiliki
rhizoma berkayu yang memungkinkan spesies ini hidup pada habitat karang yang
bervariasi dimana spesies lain tidak bisa hidup. Kemampuannya untuk tumbuh pada
substrat yang keras menjadikan T. Ciliatum memiliki energi yang kuat dan dapat
hidup berkoloni disepanjang hamparan terumbu karang di pantai selatan Bali,
yang merupakan perairan yang terbuka terhadap laut Indian yang memiliki
gelombang yang kuat.
Struktur
rhizoma dan batang lamun memiliki variasi yang sangat tinggi tergantung dari
susunan saluran di dalam stele. Rhizoma, bersama sama dengan akar, menancapkan
tumbuhan ke dalam substrat. Rhizoma seringkali terbenam di dalam substrat yang
dapat meluas secara ekstensif dan memiliki peran yang utama pada reproduksi
secara vegetatif. Dan reproduksi yang dilakukan secara vegetatif merupakan hal
yang lebih penting daripada reproduksi dengan pembibitan karena lebih
menguntungkan untuk penyebaran lamun. Rhizoma merupakan 60-80% biomas lamun.
3.
Akar
Terdapat
perbedaan morfologi dan anatomi akar yang jelas antara jenis lamun yang dapat
digunakan untuk taksonomi. Akar pada beberapa spesies seperti Halophila dan
Halodule memiliki karakteristik tipis (fragile), seperti rambut, diameter
kecil, sedangkan spesies Thalassodendron memiliki akar yang kuat dan berkayu
dengan sel epidermal. Apabila dibandingkan dengan tumbuhan darat, akar dan akar
rambut lamun tidak berkembang dengan baik. Akan tetapi, beberapa penelitian
memperlihatkan bahwa akar dan rhizoma lamun memiliki fungsi yang sama dengan
tumbuhan darat. Akar-akar
halus yang tumbuh di bawah permukaan rhizoma, dan memiliki adaptasi khusus
(contoh: aerenchyma, sel epidermal) terhadap lingkungan perairan. Semua akar
memiliki pusat stele yang dikelilingi oleh endodermis. Stele mengandung phloem
(jaringan transport nutrien) dan xylem (jaringan yang menyalurkan air) yang
sangat tipis. Karena akar lamun tidak berkembang baik untuk menyalurkan air
maka dapat dikatakan bahwa lamun tidak berperan penting dalam penyaluran air. Patriquin (1972) menjelaskan bahwa lamun mampu untuk
menyerap nutrien dari dalam substrat (interstitial) melalui sistem
akar-rhizoma. Selanjutnya, fiksasi nitrogen yang dilakukan oleh bakteri
heterotropik di dalam rhizosper Halophila ovalis, Enhalus acoroides,
Syringodium isoetifolium dan Thalassia hemprichii cukup tinggi lebih dari 40 mg
N.m-2.day-1.
Koloni
bakteri yang ditemukan di lamun memiliki peran yang penting dalam penyerapan
nitrogen dan penyaluran nutrien oleh akar. Fiksasi nitrogen merupakan proses
yang penting karena nitrogen merupakan unsur dasar yang penting dalam
metabolisme untuk menyusun struktur komponen sel.Lamun sering ditemukan di
perairan dangkal daerah pasang surut yang memiliki substrat lumpur berpasir dan
kaya akan bahan organik. Pada daerah yang terlindung dengan sirkulasi air
rendah (arus dan gelombang) dan merupakan kondisi yang kurang menguntungkan
(temperatur tinggi, anoxia, terbuka terhadap udara, dll) seringkali mendukung
perkembangan lamun. Kondisi anoksik di sedimen merupakan hal yang menyebabkan
penumpukan posfor yang siap untuk diserap oleh akar lamun dan selanjutnya
disalurkan ke bagian tumbuhan yang membutuhkan untuk pertumbuhan. Diantara banyak fungsi, akar lamun merupakan tempat
menyimpan oksigen untuk proses fotosintesis yang dialirkan dari lapisan epidermal
daun melalui difusi sepanjang sistem lakunal (udara) yang berliku-liku.
Sebagian besar oksigen yang disimpan di akar dan rhizoma digunakan untuk
metabolisme dasar sel kortikal dan epidermis seperti yang dilakukan oleh
mikroflora di rhizospher. Beberapa lamun diketahui mengeluarkan oksigen melalui
akarnya (Halophila ovalis) sedangkan spesies yang lain (Thallassia testudinum)
terlihat menjadi lebih baik pada kondisi anoksik. Larkum et al (1989)
menekankan bahwa transfer oksigen ke akar mengalami penurunan tergantung
kebutuhan metabolisme sel epidermal akar dan mikroflora yang berasosiasi.
Melalui sistem akar dan rhizoma, lamun dapat memodifikasi sedimen di sekitarnya
melalui transpor oksigen dan kandungan kimia lain. Kondisi ini juga dapat
menjelaskan jika lamun dapat memodifikasi sistem lakunal berdasarkan tingkat
anoksia di sedimen. Dengan demikian pengeluaran oksigen ke sedimen merupakan
fungsi dari detoksifikasi yang sama dengan yang dilakukan oleh tumbuhan darat.
Kemampuan ini merupakan adaptasi untuk kondisi anoksik yang sering ditemukan
pada substrat yang memiliki sedimen liat atau lumpur. Karena akar lamun
merupakan tempat untuk melakukan metabolisme aktif (respirasi) maka
konnsentrasi CO2 di jaringan akar relatif tinggi.
Ciri – ciri morfologi dari Enhalus
acoroides adalah :
1. Bentuk fisiknya paling besar
dibanding spesies lamun yang lain.
2. Daun berwarna hijau pekat.
3. Daunnya panjang dan kebar seperti
sabuk.
4. Lebar daun + 3 cm.
5. Panjang daun berkisar antara + 30
– 150 cm.
6. Rimpangnya berdiameter lebih dari 1
cm
Reproduksi Enhalus acoroides
Enhalus acoroides terpisah
jantan dan betinanya Bunga melekat pada tangkai yang panjang, kurus, terkadang
tergulung, Penyerbukan Enhalus acoroides terjadi di permukaan air. Serbuk
sarinya kering maka dikenal sebagai Dry Pollinatin (penyerbukan kering)
Bungan jantan dilepaskan ke permukaan perairan.
Bungan jantan dilepaskan ke permukaan perairan.
Manfaat
Lamun
Secara ekologi,
kebun lamun mempunyai beberapa fungsi penting di daerah pesisir. Lamun
merupakan sumber utama produktivitas primer di perairan dangkal di seluruh
dunia dan merupakan sumber makanan penting bagi banyak organisme (dalam bentuk
detritus). Selanjutnya mereka berfungsi menstabilkan dasar-dasar lunak dimana
kebanyakan spesies tumbuh, terutama dengan sisten akr yang padat dan saling
menyilang. Penstabilan dasar olah akar ini sangat kuat dan mampu bertahan dalam
topan badai sekalipun. Sebaliknya, sistem ini dapat melindungi banyak
organisme. Jadi terdapat banyak hewan umum yang dijumpai di kebun lamun, tetapi
tidak berhubungan dengan tingkatan makanan secara langsung. Kebun lamun
berperan juga sebagi tempat pembesaran bagi banyak spesies yang menghabiskan
waktu dewasanya dilingkungan lain.
Menurut den
Hartog (1977), rumput laut / lamun diseluruh dunia hanya mencakup sekitar 50
spesies. Ini adalah yang terkecil dibanding dengan kepentingan ekologinya.
Kebanyakan spesies lamun mempunyai morfologi luar yang secara kasar hampir
serupa. Mereka mempunyai daun-daun yang panjang, tipis, dan mirip pita yang
mempunyai saluran-saluran air, serta bentuk pertumbuhannya monopodial. Tumbuhan
ini tumbuh dari rizoma yang merambat. Jika dibandingkan dengan tumbuhan
perairan tawar, jumlah spesies lamun lebih sedikit dan ragam morfologinya juga
lebih sedikit.
Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem bahari yang produktif.
ekosistem lamun perairan dangkal mempunyai fungsi antara lain:
a.
Menstabilkan dan menahan
sedimen–sedimen yang dibawa melalui.
b.
Daun-daun memperlambat dan
mengurangi arus dan gelombang serta mengembangkan sedimentasi.
c.
Memberikan perlindungan terhadap
hewan–hewan muda dan dewasa yang berkunjung ke padang lamun.
d.
Daun–daun sangat membantu
organisme-organisme epifit.
e.
Mempunyai produktifitas dan
pertumbuhan yang tinggi.
f.
Menfiksasi karbon yang sebagian
besar masuk ke dalam sistem daur rantai makanan ( Philip and Menez, 1988 )
Selanjutnya dikatakan Philips & Menez (1988), lamun juga sebagai
komoditi yang sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat baik secara tradisional
maupuin secara modern. Secara tradisional lamun telah dimanfaatkan untuk :
1.
Digunakan untuk kompos dan
pupuk
2.
Cerutu dan mainan anak-anak
3.
Dianyam menjadi keranjang
4.
Tumpukan untuk pematang
5.
Mengisi kasur
6.
Ada yang dimakan
7.
Dibuat jaring ikan
Pada zaman modern ini, lamun telah dimanfaatkan untuk:
a.
Penyaring limbah
b.
Stabilizator pantai
c.
Bahan untuk pabrik kertas
d.
Makanan
e.
Obat-obatan
f.
Sumber bahan kimia