Renoldh Net. Jumlah personil merupakan salah satu kekuatan militer suatu negara. Namun tanpa alat utama sistem pertahanan (alutsista), maka terasa belum lengkap.
Alutsista biasanya meliputi persenjataan dan transportasi perang maupun perlengkapan lainnya yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Indonesia sendiri memiliki beberapa industri yang mendukung kekuatan militer Indonesia, yaitu PT. Pindad (Persero) yang memproduksi persenjataan, PT. Dirgantara INdonesia memproduksi transportasi militer, dan PT. PAL.
Selain itu ada beberapa senjata buatan luar negeri seperti Korea Selatan, Swis, dan Italia.
Melansir Global Fire Power, militer Indonesia menempati posisi ke-16 dari 137 dengan indeks 0,2804 (0,0000 adalah indeks sempurna). Jumlah Personel Militer Indonesia sebesar 800 ribu orang yang terdiri dari 400 ribu personel aktif dan 400 ribu personel cadangan.
Personel militer Indonesia terbagi atas angkatan darat (TNI AD), angkatan udara (TNI AU) dan angkatan laut (TNI AL).
Angkatan darat Indonesia memiliki 315 tangker perang dan kendaraan berawak 1,3 ribu, artileri otomatis 141 dan 356 artileri manual, serta 36 proyektor misil.
Angkatan udara Indonesia memiliki 62 transportasi udara dengan 104 personel pelatihan, dan memiliki 192 helikopter, 8 diantaranya helikopter perang.
Angkatan laut Indonesia memiliki 8 frigate, 24 corvet, 5 kapal selam, 139 kapal patroli, dan 11 pangkalan perang.
Selain itu, Indonesia juga memiliki badan kemiliteran khusus yang disebut Komando Pasukan Khusus (Koppassus). Pasukan ini memiliki tugas menjaga keamanan negara, menyediakan tim penyelamat untuk keadaan darurat seperti bencana alam, menjaga perdamaian di daerah konflik, hingga mengajar di daerah pedalaman.
Kopassus menjadi salah satu pasukan khusus yang ditakuti di dunia, dan menduduki peringkat ketiga di bawa SAS Inggris dan Mossad Israel, berdasarkan Medium.
Pasukan khusus ini dideskripsikan sebagai 1 banding 5 tentara biasa. Satu orang anggota Kopassus setara dengan 5 tentara biasa dalam hal bela diri dengan tangan kosong.
Anggota Kopassus juga diharapkan tidak mengandalkan persenjataan canggih tetapi tetap dapat memenangkan sebuah pertempuaran di alam liar. Meskipun begitu, anggota Kopassus tetap dipersenjatai dengan peralatan perang yang menunjang misi mereka dalam pertempuran.
Persenjataan mereka beberapa berasal dari luar negeri dan sebagian buatan dalam negeri.
Senjata buatan dalam negeri, dilansir Military Factory, di antaranya Pindad G2 (pistol semi-otomatis), Pindad PM2 (senapan mesin ringan), Pindad SPR atauSenapan Penembak Runduk (bedil jarak jauh), Pindad SS1 (bedil pembunuh), Pindad SS2 (bedil pembunuh), Pindad SS3 (senapan serbu), dan Pindad SS4 (Senapan perang).
Selanjutnya sumber daya minyak bumi untuk militer Indonesia capai 1,66 juta barel per hari dan Indonesia memiliki cadangan minyak bumi sebanyak 3,23 miliar barel. Dana yang dikucurkan untuk kemiliteran sebesar 6,9 miliar dolar AS per tahun.
Jumlah pekerja di sektor militer Indonesia sebanyak 126,1 juta personel dengan jaringan perdagangan laut mencapai 8,7 ribu. Cakupan jalan di Indonesia mencapai 437,759 km dengan jalur rel 5,04 km. Indonesia memiliki 14 pelabuhan utama dan 673 bandara.
No comments:
Post a Comment