Saturday, November 9, 2019

Putra NTT Orang indonesia pertama yang menjadi pilot Pesawat Tempur AS




BERTEMPAT di Lapangan Air Force Academy Colorado Spring, 680 taruna
dilantik menjadi Perwira Angkatan Udara Amerika Serikat (U.S Air force)
pada Sabtu (2/11/2019) pukul 08.00 waktu Colorado Amerika Serikat. Siapa
sangka, salah satu perwira yang langsung disematkan pangkat E-5 atau
setara Letnan Dua itu berasal dari Indonesia.

Dia adalah Kevin Sunti, taruna kelahiran Karot Ruteng Manggarai, Nusa
Tenggara Timur (NTT). Kevin yang masih berusia 20 tahun menghabiskan
waktu dua tahun untuk menyelesaikan pendidikan Angkatan Udara.

Pelantikan Kevin didampingi kedua orang tuanya, Fredi Sunti dan Triana
Sunti serta kakaknya Tania Sunti yang juga merupakan perwira Angkatan
Laut Amerika (U.S Navy) lulusan tahun 2017 lalu.

Dihubungi melalui telepon WhatsApp, Fredi Sunti mengaku bangga bisa
hadir langsung dalam acara pelantikan anaknya sebagai perwira angkatan
udara Amerika.

"Tadi acara pelantikannya hanya 1,5 jam di Lapangan Air Force Colorado
Spring. Kevin satu-satunya tentara berdarah Indonesia," kata Fredi
dilansir VIVAnews.

Menurut Fredi, Kevin masih harus menjalani pendidikan khusus sebagai
penerbang pesawat tempur di Virginia AS. Setelah itu akan ditempatkan di
wilayah penugasan masing-masing.

"Kemungkinan Kevin akan ditempatkan di Eropa sebagai pilot pesawat
tempur," tambahnya.

Fredi Sunti tambah bahagia karena pelantikan Kevin juga dihadiri anak
sulungnya, Tania yang sejak tahun 2018 lalu ditugaskan di Okinawa Jepang
sebagai mekanik pesawat di atas kapal induk Amerika.

"Saya dan istri senang sekali anak sulung kami yang juga sebagai tentara
Amerika yang bertugas di Jepang bisa hadir, dia datang dari Okinawa,"
ujarnya.

Tania, kata Fredi, merupakan perwira lulusan Akademi Angkatan Laut
Amerika tahun 2017 dengan bidang penugasan sebagai mekanik pesawat
tempur di atas kapal induk Amerika.

Beasiswa
Tania dan Kevin Sunti lahir dan besar di Karot Sondeng Ruteng dan sempat
menjadi murid di SDI Karot namun tidak tamat. Tahun 2006 silam kakak
beradik itu mendapat beasiswa dari pemerintah AS melalui relasi seorang
sahabat Fredi Sunti di Amerika. Sehingga keduanya pun meneruskan
pendidikan, SD, SMP, SMA hingga masuk akademi militer di Colorado.

Di Amerika, Tania dan Kevin tinggal bersama sahabat karib Fredi di
Colorado. Pada saat masuk akademi militer keduanya tinggal di asrama
akademi militer hingga tamat. Sementara kedua orang mereka masih tinggal
di Ruteng.

Dituturkan Fredi, semenjak Tania menjadi perwira muda U.S Navy barulah
ia dan istrinya Triana sering diajak ke Amerika oleh Tania. Bahkan belum
lama ini Tania sudah membeli rumah di Colorado untuk ayah bundanya.

"Kalau dulu ya pigi datang saja tapi sekarang tinggal bisa setahun
apalagi Tania ada beli rumah kecil untuk kami orang tuanya jadi bisa
tinggal lama. Kalau saya masih pulang ke Flores setahun sekali urus
bisnis kopi sebagai mitra dari sahabat saya di Amerika," kata pria
berdarah Cumbi Kecamatan Ruteng itu.

Dikisahkan Fredi Sunti, membolehkan anaknya melanjutkan pendidikan di
Amerika merupakan keputusan yang sangat dilematis. Pasalnya, kedua
anaknya ketika itu masih kecil-kecil. Tania melanjutkan kelas V SD di
Amerika sedangkan Kevin waktu itu masih kelas IV Sekolah Dasar.

"Dulu saya percayakan sahabat saya dari Amerika untuk mengasuh dan
mendidik Tania dan Kevin. Puji Tuhan karena didikan yang baik dari kawan
saya yang bikin Tania dan Kevin jadi orang,” katanya.

Sejak lulus dari Akademi Angkatan Laut Amerika (U.S Navy) sudah dua kali
Tania pulang berlibur di tanah kelahirannya Manggarai Flores. Teakhir
Tania dan bapaknya datang bulan September 2019. Selama berlibur Tania
lebih banyak menghabiskan waktu di Karot Ruteng dan Cumbi.

"Tania ini kan bahasa Indonesia-nya lancar bahkan bahasa Manggarai juga
masih bisa sehingga kalau libur dia lebih banyak dengan keluarga di
kampung, pergi berdoa di kuburan kakek nenek," ulas Fredi.

Sedangkan Kevin lanjut Fredi baru bisa merencanakan pulang ke Indonesia
setelah menyelesaikan pendidikan khusus sebagai pilot Angkatan Udara
Amerika.

No comments:

Post a Comment