http://whareotiv.com/2xwt
15 JENIS
HEWAN DAN ASAL DAERAH
1. Orangutan
Sumatera dan Kalimantan
Orangutan Sumatera atau Pongo abelii
adalah satu diantara 11 fauna mamalia sangat langka di Indonesia. Populasi
orangutan sumatera diduga hanya selama 6.500 ekor (Dephut, 2007) saja. Populasinya
ini jauh lebih tidak banyak dibanding saudaranya, orangutan kalimantan.
Orangutan Sumatera ialah hewan endemik pulau Sumatera.
Spesies kera besar laksana halnya gorila dan simpanse ini hanya dapat ditemukan
di hutan Sumatera saja dan adalahspesies primata besar sangat langka di
dunia.Ciri-ciri dan Diskripsi Orangutan Sumatera. Orangutan Sumatera (Pongo
abelii) nyaris serupa dengan orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) tetapi
mempunyai ukuran tubuh yang lebih kecil. Tinggi tubuh orangutan sumatera selama
1,25-1,5 meter dengan berat tubuh berkisar 30-50 kg (betina) dan 50-90 kg
(jantan).Ciri beda orangutan sumatera ialah postur tubuh yang besar, lengan
yang panjang dan kuat, kaki pendek, dan tidak mempunyai ekor. Pada tubuhnya
ditumbuhi bulu (rambut) berwarna merah kecoklatan.Orangutan sumatera merupakan
hewan omnivora walaupun lebih menyenangi tumbuhan. Makanannya dapat berupa
buah-buahan, dedaunan, kulit pohon, bunga, telur burung, serangga, dan
vertebrata kecil lainnya.
Orangutan jantan dewasa lebih tidak jarang menyendiri.
Kelompok-kelompok kecil terdiri melulu 2-3 orangutan. Hewan endemik sumatera
ini memiliki daya jelajah selama 2-10 km. Anak orangutan akan bareng induknya
sampai usia 3,5 tahun. Sedangkan orangutan betina mulai dewasa dan dapat
bereproduksi memasuki usia 10-11 tahun.Yang memisahkan dengan orangutan
kalimantan, di samping ukuran tubuh yang relatif lebih kecil, orangutan
sumatera (Pongo abelii) jantan mempunyai kantong pipi yang panjang.
2. Harimau
Sumatera
Harimau ialah kucing terbesar di
muka bumi. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalahsatu dari enam
sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup sampai saat ini. Harimau Sumatera
mempunyai tubuh yang relatif sangat kecil dikomparasikan semua sub-spesies
harimau yang hidup ketika ini. Warna kulit Harimau Sumatera adalahyang sangat
gelap dari semua harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan sampai oranye tua.
Satwa ini masuk dalam kedudukan Kritis (Critically Endangered).
Berdasarkan data tahun 2004, jumlah populasi Harimau Sumatera di alam bebas melulu sekitar 400 pribadi saja.
Berdasarkan data tahun 2004, jumlah populasi Harimau Sumatera di alam bebas melulu sekitar 400 pribadi saja.
Harimau Sumatera menghadapi dua jenis ancaman guna
bertahan hidup: mereka kehilangan habitat sebab tingginya laju deforestasi dan
dalam bahaya oleh perniagaan ilegal dimana bagian-bagian tubuhnya diperjualbelikan
dengan harga tinggi di pasar gelap guna obat-obatan tradisional, perhiasan,
jimat, dan dekorasi. Di alam liar, Harimau Sumatera melulu dapat ditemukan di
Pulau Sumatera, Indonesia.
3. Komodo
(Nusa Tenggara Timur)
Komodo merupakan fauna reptil darat
yang terbesar di dunia. Komodo termasuk fauna yang mulai dalam bahaya punah,
sebab fauna yang satu ini ialah hewan endemik. Maksud dari endemik merupakan,
fauna ini melulu mampu hidup di distrik tertentu. Komodo melulu tinggal di
suatu pulau yang dinamakan dengan Pulau Komodo, Indonesia.Komodo ialah jenis
fauna pemakan daging atau dinamakan dengan fauna karnivora, Komodo pun
mempunyai format lidah yang agak memanjang serta berbelah dua pada unsur ujung
nyaris serupa laksana lidah ular. Dalam sebuah riset ujung lidah berbelah
memiliki faedah sebagai “mengecap” makanannya. Hewan laksana ini seringkali
membuat sarang di bawah tanah atau dalam lubang.Hewan yang satu ini memang
fauna yang paling unik sebab ia memiliki dua teknik untuk bereproduksi. Yang
kesatu, dengan fertilisasi atau pembuahan antara komodo jantan dengan komodo
betina. Cara dinamakan dengan reproduksi seksual.
Kemudian, teknik yang kedua yakni dengan melewati
“Parthenogenesis”. Cara ini dapat menciptakan seekor komodo betina dapat hamil
tetapi tanpa melewati proses pembuahan.Namun teknik yang kedua ini,
“parthenogenesis” dapat menyebabkan semua telur yang dicetuskan melalui
“parthenogenesis” semuanya bakal menjadi komodo yang berjenis kelamin jantan.
“Parthenogenesis” diperkirakan bermanfaat untuk menangkal kepunahan komodo.
Banyak orang mengatakan, komodo ialah kerabat dekat
dari dinosaurus. Hal ini disaksikan dari ditemukannya fosil-fosil dari jenis
dinosaurus tertentu yang menunjukkan kesamaan struktur tubuh dengan komodo.
Diperkirakan komodo adalahsalah satu dari sekian banyak “fosil hidup” dan saksi
sejarah atas kepunahan dinosaurus. Jika urusan ini benar, bisa jadi besar,
sistem reproduksi parthenogenesis berikut yang mengakibatkan bertahannya
spesies ini dari ancaman kepunahan.
4. Hewan
Langka Burung Jalak Bali
Indonesia, negeri di garis
khatulistiwa ini memiliki tidak sedikit keistimewaan, tidak saja dengan
kekayaan alam dan panoramanya yang menawan. Di tanah air tersayang Indonesia
ini, kita pun dapat mengejar ratusan satwa endemis nan cantik. Salah satunya ialah
burung Jalak Bali.Curik Bali atau yang lebih dikenal dengan nama Jalak Bali,
adalahsalah satu spesies burung cantik endemis Indonesia. Burung dengan nama
ilmiah Leucopsar rostchildi ini melulu dapat ditemukan sebarannya di dekat
Bali.Jalak Bali dikenal dan tidak sedikit diminati orang sebab kicauannya yang
merdu dan penampilan fisiknya yang indah. Namun, urusan itu jugalah yang
menciptakan burung ini menjadi incaran semua pemburu liar.
Di habitat aslinya, eksistensi burung Jalak Bali
paling rawan oleh perburuan yang merusak dan menakut-nakuti keberlangsungan
spesies burung cantik ini di alam.Dengan adanya sejumlah faktor yang
menakut-nakuti keberlangsungan hidup Jalak Bali tersebut, populasinya juga
menjadi paling sedikit. Di alam binal Taman Nasional Bali Barat (TNBB), jumlah
Jalak Bali yang ada melulu mencapai 81 ekor saja.Sebagai fauna yang statusnya
dilindungi, Jalak Bali memang dilarang guna diperdagangkan kecuali burung yang
didapatkan dari penangkaran generasi ketiga. Jadi, Anda juga masih dapat memelihara
burung ini, asalkan memperolehnya melewati cara-cara yang legal.
5. Badak
Sumatera dan Badak Jawa
Badak Jawa
Karakteristik eksklusif yang hanya dipunyai oleh badak
jawa yakni culanya yang hanya berjumlah satu. Panjang cula tersebut dapat
mencapai sampai 27 cm. Uniknya melulu badak jantan yang dilengkapi dengan cula.
Sedangkan badak jawa betina tidak pernah mempunyai cula di kepalanya. Badak ini
memiliki postur tubuh yang besar dengan tinggi selama 168-175 cm dan panjang
sampai mencapai 4 meter. Badak jawa seringkali tinggal di wilayah yang rimbun
serta diisi semak dan perdu yang rapat. Badak ini ingin akan menghindari
tempat-tempat lapang yang terbuka.
Badak Sumatera
Badak sumatera tidak jarang pula dinamakan sebagai
badak primitif. Hal ini disebabkan postur tubuh yang dimilikinya adalahyang
sangat kecil salah satu lima spesies badak yang masih tersisa di dunia.
Tingginya selama 120-135 cm, mutu mencapai 909 kg, dan panjang dari mulut
hingga pangkal ekor berkisar 240-270 cm. Badak sumatera memiliki dua cula di
kepalanya. Cula kesatu sedang di depan dan berukuran lumayan besar, sementara
cula dua-duanya terletak di atas mata dan lebih kecil. Habitat alami badak
sumatera yakni hutan yang rimbun dan lebat. Sesekali badak ini pun terlihat
turun ke daratan rendah guna menggali tempat hidup yang lebih baik.
6. Gajah (Sumatera)
Gajah Sumatera memiliki
karakteristik tertentu, khususnya bila dicermati dari format fisiknya.
Ciri-ciri gajah sumatera secara umum sebagai berikut: mutu gajah Sumatera
selama 3-5 ton dengan tinggi 2-3 meter, kulitnya tampak lebih cerah dibanding
gajah Asia beda dan dibagian kupingnya tidak jarang terlihat depigmentasi,
terlihat laksana flek putih kemerahan, melulu gajah jantan yang mempunyai
gading yang panjang, pada betina andai pun terdapat gadingnya pendek / nyaris
tidak kelihatan, bertolak belakang dengan gajah Afrika dimana jantan dan betina
sama-sama punya gading.
Ciri gampang kelihatan lainnya terdapat pada unsur
atas kepala dimana gajah Sumatera mempunyai dua tonjolan sementara gajah Afrika
ingin datar, telinga gajah Sumatera pun lebih kecil dan berbentuk segitiga
sementara gajah Afrika telinganya besar dan berbentuk kotak.Namun, ketika ini
gajah Sumatera tergolong satwa yang dalam bahaya punah dan masuk dalam susunan merah
spesies terancama punah yang dikeluarkan oleh lembaga konservasi dunia yakni
IUCN. Bahkan, di Indonesia sendiri gajah Sumatera pun masuk dalam satwa
dibentengi menurut keterangan dari UU No. 5/1990 mengenai Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan ditata dalam ketentuan pemerintah yakni
PP 7/1999 mengenai Pengawetaan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Masuknya gajah Sumatera / Elephas maximus sumatrensis
dalam susunan tersebut diakibatkan oleh kegiatan dari manusia tersebut sendiri
laksana pembalakan liar, penyempitan dan fragmentasi habitat, serta pembunuhan
dampak konflik dan perburuan. Perburuan seringkali hanya dipungut gadingnya
saja, sementara sisa tubuhnya tidak dipedulikan membusuk di lokasi.
7. Kanguru
Pohon Wondiwoi (Papua)
Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus
mayri) atau dikenal pun sebagai Wondiwoi Tree-kangaroo atau Mayr Tree-kangaroo
adalahsalah satu jenis kanguru yang hidup di pulau Papua, Indonesia. Kanguru
Pohon Wondiwoi bahkan merupakan fauna endemik yang hanya ada ditemukan di pulau
Papua.Beberapa berpengalaman memasukkan Kanguru Pohon Wondiwoi sebagai
sub-spesies dari Dendrolagus dorianus (Kanguru Pohon Dorius). Namun sebagian
berpengalaman lainnya memberlakukannya sebagai spesies tersendiri.Kanguru pohon
asal Papua ini melulu diketahui dari suatu spesimen tunggal yang ditemukan pada
tahun 1928 oleh Profesor Ernst Mayr (Jerman) dari Pegunungan Wondiwoi yang
tergolong dalam distrik Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Nama fauna ini
dalam bahasa Inggris ialah Wondiwoi Tree-kangaroo atau Mayr Tree-kangaroo.
Sedangkan nama latin (ilmiah) dari Kanguru Pohon Wondiwoi ialah Dendrolagus
mayri.
8. Anoa (Sulawesi)Anoa ialah hewan herbivora yang
berasal dari famili Bovidae dan merupakan fauna endemik dari sulawesi terutama
Sulawesi Tenggara. Habitat anoa di hutan tropika daratan, sabana, kadang pun di
rawa. Anoa ialah hewan yang hidup semi soliter atau hidup berpasangan atau
sendiri dan bakal bergabung dengan kawanan saat si betina bakal melahirkan.
Anoa ialah hewan yang aktif pada senja hari saat udara masih dingin. Anoa
memiliki kelaziman berendam di lumpur untuk menenangkan tubuhnya. Makanan anoa
ialah jenis aquatic feed atau makanan berair laksana pakis, rumput,
buah-buahan, tunas pohon, dan umbi-umbian. Terkadang guna memenuhi keperluan mineral
maka anoa bakal meminum air laut.
Silahkan Download File Lengkap Gambar dan Sampul Kliping dalam format Document pada link Berikut :
http://whareotiv.com/2xwt
Silahkan Download File Lengkap Gambar dan Sampul Kliping dalam format Document pada link Berikut :
http://whareotiv.com/2xwt
9. Monyet
Hitam (Sulawesi)
Kera Hitam
Sulawesi adalahjenis primata yang mulai langka dan dalam bahaya kepunahan. Kera
Hitam Sulawesi yang dalam bahasa latin dinamakan Macaca nigra adalahsatwa
endemik Sulawesi Utara.Kera Hitam Sulawesi selain memiliki bulu yang berwarna
hitam pun mempunyai ciri yang menarik dengan jambul di atas kepalanya. Kera
yang oleh masyarakat setempat dinamakan Yaki ini semakin hari semakin langka
dan dalam bahaya punah. Bahkan oleh IUCN Redlist digolongkan dalam kedudukan
konservasi Critically Endangered (Krisis).
Kera Hitam Sulawesi sering pun disebut monyet
berjambul. Dan oleh masyarakat setempat biasa dipanggil dengan Yaki, Bolai,
Dihe. Dalam bahasa Inggris primata langka ini dinamakan dengan sejumlah nama
diantaranya Celebes Crested Macaque, Celebes Black ape, Celebes Black Macaque,
Celebes Crested Macaque, Celebes Macaque, Crested Black Macaque, Gorontalo
Macaque, Sulawesi Macaque. Dalam bahasa latin (ilmiah) Kera Hitam Sulawesi dinamai
Macaca nigra yang bersinonim dengan Macaca lembicus (Miller, 1931) Macaca
malayanus (Desmoulins, 1824).
10. Pesut
Mahakam (Kalimantan)
Pesut mahakam ialah salah satu
sub-populasi pesut di samping sub-populasi Sungai Irrawaddi (Myanmar),
sub-populasi Sungai Mekong (Kamboja, Laos, dan Vietnam), sub-populasi Danau
Songkhla (Thailand), dan sub-populasi Malampaya (Filipina). Di semua habitat
tersebut, pesut pun dalam kedudukan terancam punah atau kritis (critically
endangered). Bahkan di Indonesia, pesut ini menduduki urutan tertinggi satwa
Indonesia yang dalam bahaya punah.
Ukuran tubuh pesut mahakam dewasa dapat mencapai
panjang sampai 2,3 meter dengan berat menjangkau 130 kg. Tubuh pesut berwarna
abu-abu atau kelabu hingga biru tua dengan unsur bawah berwarna lebih pucat.
Pesut bernafas dengan memungut udara di permukaan air. Mamalia ini dapat pun
menyemburkan air dari mulutnya. Pesut bergerak dalam kawanan kecil. Meski
pandangannya tidak begitu tajam dan hidup dalam air yang berisi lumpur, tetapi
mempunyai keterampilan mendeteksi dan menghindari rintangan-rintangan dengan
memakai gelombang ultrasonik.Berdasarkan keterangan dari penelitian Yayasan
Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia, ketika ini pesut di semua Mahakam
diduga hanya terdapat di perairan Kutai Kertanegara. Pesut mahakam sering
terlihat di Danau Semayang, Kecamatan Kota Bangun, sampai paling hilir tampak
di area cagar alam Sedulang, Muara Kaman. Padahal sebelumnya, pesut mahakam pun
terlihat di Muara Pahu, Kabupaten Kutai Kartanegara, namun dampak konversi dan
alih faedah lahan di ambang Mahakam yang dulunya ditumbuhi pepohonan dan rawa,
kini pulang menjadi kawasan perkebunan dan tambang.Masih menurut keterangan
dari penelitian tersebut, ancaman terbesar populasi pesut mahakam ketika ini ialah
alih faedah hutan atau rawa yang menyebabkan sedimentasi atau endapan di dasar
sungai. Ancaman lainnya ialah polusi kimia dan kian banyaknya sampah plastik di
sungai. Makin padatnya kemudian lintas dengan memakai transportasi mesin besar
di Sungai Mahakam pun menyebabkan terjadinya polusi suara yang menciptakan
pesut rawan tertabrak kapal, sebab system navigasi pesut yang memakai sonar
bakal terganggu, dan menjadi kebingungan. Ancaman lainnya ialah belitan jaring
bentang nelayan dan pemakaian alat-alat tangkap ikan yang tidak lestari.
11. Macan
Tutul (Jawa)
Macan tutul Jawa (P. p. sondaicus)
ialah fauna khas dari Jawa Barat. Binatang ini melulu dapat ditemukan di hutan
tropis, pegunungan dan area konservasi saja. Macan tutul bareng dengan macan
tutul kumbang (P. P. melas) ialah jenis yang dalam bahaya punah di Indonesia.
Panjang tubuhnya antara satu hingga dua meter. Namun,
bila dikomparasikan dengan macan tutul lainnya, jenis macan tutul Jawa
mempunyai ukuran sangat kecil dari yang lainnya. Jangan salah, walaupun sangat
kecil tapi hewan ini mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang paling
tajam.
Ciri lainnya ialah mempunyai bulu berwarna kuning
kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam. Bintik hitam di kepalanya
berukuran lebih kecil. Biasanya, bulu hitam Macan Kumbang ini sangat menolong
dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap.
12.Tapir
Asia (Sumatera)
Satu lagi hewan unik dari Sumatera
Indonesia. Tapir Asia (Tapirus indicus) ialah salah satu satwa yang Lindungi di
Indonesia. Nama Tapir Asia sendiri ialah karena fauna ini adalahsatu-satunya
tapir yang berasal dari Asia.Kuku Kaki Tapir AsiaTinggi Tapir Asia menjangkau
90 sampai 107 cm dengan mutu rata-rata 250 sampai 320 kg. Bahkan Tapir Asia
terberat ialah 500 kg. Pada umumnya, ukuran antara tapir jantan dan betina
tidaklah sama. Tapir Asia jantan ingin lebih kecil daripada yang betina.
Menariknya lagi, andai Anda memiliki lumayan adrenalin, usahakanlah untuk
menghampiri dan menyimak dengan cermat jumlah kuku yang dipunyai Tapir Asia.
Ya, Jumlah antara kuku kaki depan dengan kuku kaki belakang berbeda. Kaki
belakang mempunyai 3 kuku sedangkan kaki depan mempunyai 4 kuku. Belum lagi
tubuhnya yang lumayan panjang, yakni berkisar antara 1,8 m sampai 2,4 m.Tapir
Asia Tidur Pada Siang HariHal beda yang pun perlu kita tahu ialah bahwa Tapir
Asia memiliki sejumlah keunikan. Bisa dibilang, Tapir Asia ialah kelas fauna
cerdas dan mempunyai tidak sedikit kelebihan.
Selain cuma memakan tumbuhan laksana daun dan umbi,
fauna ini pun sangat aktif bergerak di malam hari. Sebaliknya, Tapir Asia lebih
memilih guna beristirahat pada siang harinya. Padahal bahwasannya kualitas
indera penglihatan Tapir Asia lumayan buruk. Berbeda dengan indera pendengaran
dan penciumannya yang bisa diandalkan. Meski begitu, mereka dapat lihai
berjalan-jalan di wilayah curam dan memilih untuk bermukim di lokasi basah atau
berair. Bahkan Tapir Asia terampil berenang dan bisa bertahan di air untuk
sejumlah saat lamanya. Komunikasi antara sesama juga mereka jalin dalam format
siulan yang kencang.
13. Penyu
Belimbing (Irian Jaya)
Penyu belimbing (Dermochelys
coriacea) atau Leatherback adalahpenyu terbesar sekaligus pun penjelajah handal
lautan. Penyu belimbing dapat mempunyai ukuran panjang sampai 3 meter dengan
berat dewasa menjangkau 900 kg.
Penyu belimbing adalahsatu dari tujuh jenis penyu yang
terdapat di dunia. Penyu belimbing Juga adalahsalah satu dari enam spesies
penyu yang bisa ditemukan di Indonesia. Sayangnya, penyu belimbing juga
termasuk di antara dari 71 fauna langka yang berstatus Critically Endangered.
Bahkan tergolong satu dari tujuh reptil sangat langka di Indonesia.
Penyu dengan ukuran terbesar dikomparasikan jenis
penyu lainnya ini di Indonesia kerap dinamakan sebagai penyu belimbing. Dalam
bahasa Inggris dinamakan sebagai Leatherback, Leathery Turtle, Luth, Trunkback
Turtle. Sedangkan dalam bahasa latin memiliki nama sah Dermochelys coriacea
yang bersinonim dengan Testudo coriacea.
14. Burung Cendrawasih
(Irian Jaya)
Burung
Cendrawasih tidak sedikit ditemukan di Indonesia Timur, di pulau-pulau Selat
Torres, Papua Nugini, dan Australia Timur. Mereka adalahanggota famili
Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Burung anggota family ini dikenal sebab
bulu burung jantan pada tidak sedikit jenisnya, mempunyai terutama bulu yang
paling memanjang dan rumit, yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya.
Burung
Cendrawasih dikenal sebagai burung pengicau.
Salah satu misal dari jenis burung Cendrawasih endemik Indonesia, yaitu ; Cendrawasih Merah yang melulu ditemukan dihutan dataran rendah pada Pulau Waigeo dan Batanta di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Irian Jaya Barat (Papua). Cendrawasih Merah yang nama latinnya Paradisaea rubra ialah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang sekita 33 cm, dari marga Paradisaea.Burung ini berwarna kuning dan coklat, dan berparuh kuning.
Salah satu misal dari jenis burung Cendrawasih endemik Indonesia, yaitu ; Cendrawasih Merah yang melulu ditemukan dihutan dataran rendah pada Pulau Waigeo dan Batanta di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Irian Jaya Barat (Papua). Cendrawasih Merah yang nama latinnya Paradisaea rubra ialah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang sekita 33 cm, dari marga Paradisaea.Burung ini berwarna kuning dan coklat, dan berparuh kuning.
15. Elang
Jawa
Burung Elang Jawa (Spizaetus
bartelsi) adalahsalah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik (spesies
asli) di Pulau Jawa. Satwa ini dirasakan identik dengan emblem negara Republik
Indonesia, yakni Garuda. Dan semenjak 1992, burung ini diputuskan sebagai
maskot satwa langka Indonesia. Pertama kali saya menonton penampakan burung
Elang Jawa secara langsung pada pertengahan tahun 2005 di dekat Air Tiga Rasa di
Gunung Muria Jawa Tengah. Sayang, sampai kini saya belum berpeluang untuk
menyaksikannya guna yang kedua kali.Secara fisik, Elang Jawa mempunyai jambul
menonjol sejumlah 2-4 helai dengan panjang menjangkau 12 cm, karena tersebut
Elang Jawa disebut pun Elang Kuncung. Ukuran tubuh dewasa (dari ujung paruh
sampai ujung ekor) selama 60-70 sentimeter, berbulu coklat gelap pada punggung
dan sayap. Bercoretan coklat gelap pada dada dan bergaris tebal coklat gelap di
perut. Ekornya coklat bergaris-garis hitam.
Silahkan Download File Lengkap Gambar dan Sampul Kliping dalam format Document pada link Berikut :
http://whareotiv.com/2xwt
Silahkan Download File Lengkap Gambar dan Sampul Kliping dalam format Document pada link Berikut :
http://whareotiv.com/2xwt
No comments:
Post a Comment