JUDUL :
KINERJA BARISTA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN KOPI PADA SPLASH HOTEL FOX LITE MAKASSAR
B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Sektor pariwisata saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan memberikan dampak terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kekayaan alam di Indonesia sangat melimpah, berbagai macam wisata banyak bermunculan di berbagai daerah di Indonesia. Pemanfaatan dan pengolaan kekayaan alam tersebut merupakan suatu bentuk penerapan pada bidang pariwisata. Sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 10 Tahun 2009 bahwa industri pariwisata merupakan kumpulan usaha yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata, dan usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggara pariwisata.
Menurut McIntos (1980) pariwisata adalah gabungan kegiatan, pelayanan, dan industri yang memberikan pengalaman perjalanan, seperti transportasi, akomodasi, makanan dan minuman, pertokoan, fasilitas kegiatan hiburan, dan pelayanan lainnya yang tersedia bagi individu atau kelompok yang melakukan.
Sulawesi Selatan merupakan provinsi yang mempunyai banyak potensi pariwisata dan sangat menantikan untuk dikembangkan. Dengan potensi pariwisata tersebut tercatat di tahun 2016 kunjungan wisatawan ke Sulawesi Selatan mencapai 8,6 juta orang yang melampaui target 8 juta orang. Tercatat di tahun 2015, Jumlah wisatawan mancanegara dan domestik di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015 sebesar 7.3 juta wisatawan yang menigkat pesat dari tahun sebelumnya yang hanya 6 juta wisatawan (BPS Sulawesi Selatan, 2017).
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan menargetkan kunjungan 7.5 juta wisatawan nusantara dan 250 ribu orang wisatawan mancanegara ke Sulawesi Selatan pada tahun 2018 (Saldy, 2018). Maka dari itu pemerintah sudah menyiapkan program programnya untuk menggenjot kunjungan wisatawan.
Dalam Industri Pariwisata secara umum terbagi atas Travel yaitu berupa sarana dan prasarana angkutan wisata seperti mobil/bus, pesawat udara, kereta api, kapal pesiar, dan sepeda. Dan pada Restoran terdapat kualitas pelayanan, baik dari jenis makanan maupun teknik pelayanannya. Disamping itu, dari segi kandungan gizi, kesehatan makanan dan lingkungan restoran serta penemuan makanan-makanan baru dan tradisional baik resep, bahan maupun penyajiannya yang bias dikembangkan secara nasional, regional bahkan internasional.
Akomodasi perhotelan memberikan berbagai fasilitas penunjang dalam dunia pariwisata yang diantaranya menyediakan jasa pelayanan penginapan yang juga dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya. Hotel memberikan jasa pelayanan dan fasilitas dikarenakan adanya kegiatan pariwsata. Hotel sebagai penyedia tempat tinggal sementara bagi para wisatawan dan menyediakan fasilitas yang mampu memberikan kesan positif bagi pengunjung.
Kata Barista sendiri adalah Bahasa Italia yabe berarti bartender, yang menyajikan segala macam minuman bukan hanya kopi. Tapi seiring perkembangan jaman dan masuknya tren kopi ke Amerika dan Eropa, kata ini kemudian diadopsi menjadi yang sekarang kita kenal. Sementara di Italia sendiri, barista sering disebut baristi (untuk laki-laki) atau bariste (untuk perempuan).
Barista juga membuat dan menyiapkan minuman-minuman yang memakai campuran susu, entah itu cappuccino, latte atau variasi keduanya. Menyajikan kopi-kopi semacam ini bukan pekerjaan yang hanya sekedar mencampurkan-susu-ke dalam-espresso saja, tapi memerlukan keterampilan dan skill tambahan lagi untuk meramu apakah susunya harus di-froth, disteam atau di-foam sebelum akhirnya menyempurnakan sentuhan di minuman itu dengan yang sekarang Anda kenal dengan latte art. Dan karena itu jugalah, untuk menjadi seorang barista perlu latihan demi latihan, bahkan tak jarang mereka mengikuti kelas-kelas dan pelatihan barista selama bertahun-tahun sebelum dikukuhkan dengan predikat ahli, expert, dalam bidang meracik kopi bernama barista.
Naiknya kopi sebagai tren gaya hidup membuat kafe kopi merebak di kota-kota besar Indonesia terutama di makassar sulawesi selatan. Hal ini tentunya sesuai dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap kopi.
Begitu juga halnya dengan barista. Profesi ini semakin banyak dikenal seiring berkembangnya di berbagai macam daerah khususnya di one nine Arthama makassar. Banyak sekali orang beranggapan bahwa seorang barista ini hanyalah operator mesin espresso.
Dalam hal penigkatan pelayanan penjualan minuman sebaiknya terus dipertahankan dan dikembangkan dengan penambahan variasi minuman yang dapat diandalkan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan image yang sudah dikenal oleh masyarakat dan juga memperkaya pengalaman seluruh tamu tentang minuman yang
ditawarkan.
Seni meracik kopi berbeda dengan memasak. Racikan kopi itu harus konsisten karena kopi yang sudah diracik tidak bisa dinikmati terlebih dulu layaknya masakan. Bad shot adalah sebutan untuk espresso yang tidak layak disajikan. Jika terjadi kesalahan dalam pembuatan kopi, penikmat kopi tidak akan mau mencicipi minuman kopi dari barista tersebut.
Berdasarkan pada uraian tersebut di atas tentu saja hal ini harus menunjang dalam meningkatkan penjualan kopi oleh seorang barista yang profesional. Barista yang mengetahui dan memahami tentang meningkatkan penjualan kopi agar dapat menarik perhatian pelanggan atau customernya.
Adapun yang harus di perhatikan dalam meningkatkan penjualan kopi yaitu kreatifitas seorang barista dan juga kelengkapan alat dan bahan yang harus di miliki seorang barista, Semakin lengkap alat dan bahan yang di miliki seorang barista makan semakin banyak variasi minuman yang dapat di ciptakan oleh seorang barista dalam meningkatkan penjualan kopi tersebut.
Namun kenyataan yang terjadi ketika peneliti melakukan pra observasi pada Hotel Fox Lite di Makassar khususnya untuk berkreatifitas dan dalam memenuhi kelengkapan alat dan bahan untuk meningkatkan penjualan kopi yang di tetapkan oleh manajemen belum di terapkan oleh Barista.
Berdasarkan pada uraian yang di kemukakan di atas maka penulis tertarik mengangkat judul tugas akhir "KINERJA BARISTA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN KOPI PADA SPLASH HOTEL FOX LITE MAKASSAR".
2. Identifikasi Masalah
a. Kreatifitas Barista Dalam Meningkatkan Penjualan Kopi Pada Splash Hotel Fox Lite Makassar
b. Kelengkapan Alat dan Bahan yang di miliki barista pada Splash Hotel Fox Lite Makassar
3. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Kreatifitas Barista Dalam Meningkatkan Penjualan Kopi pada Splash Hotel Fox Lite Makassar ?
b. Bagaimana kelengkapan Alat dan Bahan Yang di miliki Barista pada Splash Hotel Fox Lite Makassar ?
4. Tujuan Penelitian
a. Untuk Mengetahui Kreatifitas Barista Dalam Meningkatkan Penjualan Kopi pada Splash Hotel Fox Lite Makassar
b. Untuk Mengetahui Kelengkapan Alat Dan Bahan yang dimiliki Barista pada Splash Hotel Fox Lite Makassar.
5. Manfaat Hasil Penelitian
a. Secara formal
Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Diploma III ( D3 ) di Politeknik Pariwisara Makassar.
b. Secara operasional
1) Untuk mahasiswa
Untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan dibangku perkuliahan terutama yang berkaitan erat dengan masalah yang terjadi pada objek penelitian tersebut
2) Untuk industri
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak hotel dalam melakukan Kreatiftas Barista Dalam Meningkatkan Penjualan Kopi di Hotel.
3) Bagi masyarakat umum
Untuk menambah pengetahuan didalam bidang perhotelan khususnya yang menyangkut ruang lingkup Kinerja barista sebagai tempat yang memiliki potensi bagi masyarakat umum maupun pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan masalah yang dibahas.
6. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penyelesaian dari penelitian ini maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :
Daftar Isi
Sampul Dalam
Pernyataan Orisinalitas Tugas Akhir
Persetujuan Pembimbing
Pengesahan Ujian Tugas Akhir
Motto dan Persembahan
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar table
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
B. Kerangka Pikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Teknik Pengumpulan Data
C. Teknik Pengolahan Data
D. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
B. Penyajian dan Analisis Data
BAB V PENUTUP
A. Sampul
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
C. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
1. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan Keputusan Menteri SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 37/PW.340/MPPT-86 (2011:6), menyatakan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
No comments:
Post a Comment