Download file doc lengkap sampul s/d Daftar pustaka bada link berikut :
1. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus tercipta diantara manusia dengan lingkungannya agar bisa menjamin keadaan sehat dari manusia.
Tujuan kesehatan lingkungan:
· Memperkecil kemungkinan terjadinya bahaya dari lingkungan terhadap kesehatan serta kesejahteraan hidup manusia.
· Mencegah dan mengefisiensikan pengaturan berbagai sumber lingkungan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia sehingga terhindar dari penyakit karena lingkungan yang tidak sehat.
Menurut Pasal 22 ayat 3 UU No 23 tahun 1992 , ruang lingkup kesehatan lingkungan mencakup:
1. Penyehatan air dan udara;
2. Pengamanan limbah padat/sampah;
3. Pengamanan limbah cair;
4. Pengamanan limbah gas;
5. Pengamanan radiasi;
6. Pengamanan kebisingan;
7. Pengamanan vektor penyakit;
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, seperti keadaan pasca bencana.
Pengertian Wilayah
Salah satu bagian dari konteks keruangan adalah wilayah. Tapi sayangnya, istilah wilayah sering kali keliru penggunaannya dengan lokasi, daerah, atau kawasan. Wilayah (region) didefinisikan sebagai kesatuan ruang yang memiliki ciri khas karakteristik tertentu sehingga menjadi pembeda dari wilayah lain di sekitarnya. Karakteristiknya bisa dari unsur fisik, ekonomi, atau sosial-budaya.
Dalam membahas wilayah, tidak dapat lepas dari istilah perwilayahan. Sederhananya, wilayah sebagai benda sedangkan perwilayahan sebagai prosesnya. Jadi, perwilayahan (regionalisasi) adalah upaya untuk mengklasifikasikan unsur-unsur yang sama (homogenitas). Hal ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan memantau perubahan gejala di permukaan bumi. Pembahasan tentang wilayah dan perwilayahan diatur di dalam sistem tata ruang. Tata ruang merupakan upaya untuk mengatur struktur dan pola pemanfaatan ruang. Salah satu tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan dalam pembangunan antar sektor di wilayah.
Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Geografis berasal dari gabungan 3 kata: Sistem, Informasi, dan Geografis. Dari ketiganya, dapat dipahami bahwa Sistem Informasi Geografis adalah penggunaan sistem berisi informasi mengenai kondisi Bumi dalam sudut pandang keruangan.
Sobat, sebelumnya apakah kalian sudah pernah mempelajari penginderaan jauh? Penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) tidak bisa dipisahkan. SIG merupakan sistem khusus untuk mengolah data base yang berisi data referensi geografis dan memiliki informasi spasial.
Masukan data SIG banyak diperoleh dari citra penginderaan jauh. Semua informasi itu diproses dengan menggunakan komputer yang kemudian dapat dikombinasikan menjadi informasi yang diinginkan. Jadi singkatnya, SIG merupakan sistem yang berfungsi untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan, dan menyajikan segala data yang berkaitan dengan kondisi geografis suatu wilayah.
Analisis Data Sistem Informasi Geografis
Kita bahas lebih lanjut mengenai analisis SIG. Analisis SIG dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan pengguna data seperti analisis klasifikasi, overlay, networking, buffering, dan tiga dimensi. Kita jabarkan satu persatu analisisnya.
1. Analisis Klasifikasi
Analisis klasifikasi adalah suatu proses mengelompokkan data keruangan (spasial). Contohnya dalam klasifikasi pola tata guna lahan untuk permukiman, pertanian, perkebunan, atau hutan berdasarkan analisis data.
2. Analisis Overlay
Analisis overlay adalah proses untuk menganalisis dan mengintegrasikan (tumpang tindih) dua atau lebih data keruangan yang berbeda. Contohnya dalam analisis daerah rawan erosi dengan menggabungkan data ketinggian, jenis tanah dan kadar air.
3. Analisis Networking
Analisis ini bertitik tolak pada jaringan yang terdiri dari garis-garis dan titik-titik yang saling terhubung. Analisis networking seringkali dipakai dalam sistem jaringan telepon, kabel listrik, pipa minyak atau gas, maupun pipa air minum atau saluran pembuangan.
4. Analisis Buffering
Analisis ini menghasilkan penyangga berbentuk lingkaran atau poligon yang meliputi suatu objek sebagai pusatnya. Dengan menggunakan analisis buffering, kalian bisa mengetahui berapa parameter objek dan luas wilayahnya.
5. Analisis Tiga Dimensi
Analisis ini digunakan untuk memudahkan pemahaman karena data divisualisasikan dalam bentuk tiga dimensi. Penerapannya bisa digunakan untuk menganalisis daerah yang rawan terkena bencana.
B. Manfaat Sistem Informasi Geografis Terkait Kesehatan Lingkungan
1. Menyediakan Informasi Tentang Penyedia Pelayanan Kesehatan
SIG dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi kualitas, efektifitas, dan aksebilitas layanan kesehatan di masyarakat seperti keberadaan rumah sakit dan puskemas. Selai itu SIG juga dapat menyediakan data potensi tiap daerah serta karakteristik demografis masyarakatnya, sehingga dapat dievaluasi kesesuaian antara jumlah masyarakat dengan sarana pelayanan kesehatan yang ada. Contoh integrasi SIG dalam bidang kesehatan dapat dilihat pada situs gis.depkes.go.id.
2. Mengawasi dan Menganalisis Penyebaran Penyakit Berbahaya
SIG mampu mengidentifikasi kemana kemungkinan penyakit selanjutnya akan menyebar. Sehingga suatu wilayah dapat bersiap dan mengurangi resiko terdampak penyakit tersebut. Situs penyedia layanan ini misalnya healthmap.org atau nccd.cdc.gov milik Amerika Serikat, serta dari situs resmi WHO.
3. Menginvestigasi Masalah serta Resiko Kesehatan di Masyarakat
SIG dapat digunakan untuk memberikan data mengenai penyebaran limbah perusahaan yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Selain itu, SIG juga dapat digunakan untuk menyajikan data polusi udara, data penguraian cahaya dan penyebarannya.
4. Memonitor Status Kesehatan Masyarakat
Memetakan kelompok masyarakat di suatu wilayah berdasarkan status kesehatan tertentu, misalnya status kehamilan atau status gizi buruk. Dengan SIG, peta status kesehatan dapat digunakan untuk perencanaan program pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat di wilayah tersebut. Misalnya Peta Sebaran Balita Gizi Buruk di situs gizi.depkes.go.id.
5. Membantu Menanggulangi Bencana
Membantu masyarakat pada masa pemulihan pasca bencana. Misalnya, mengidentifikasi populasi rentan pasca bencana.
6. Menyediakan Informasi Tentang Aksebilitas dan Ketersediaan Air
Menggambarkan penyebaran air di suatu wilayah.
No comments:
Post a Comment