Download File Doc Lengkap Sampul s/d Daftar Pustaka pada lnk berikut
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemberdayaan komunitas dapat diartikan dengan upaya untuk memenuhi
kebutuhan individu, kelompok, dan masyarakat.
Kebutuhan ini berhubungan dengan adanya kemampuan pemilihan dan pengontrolan
lingkungan untuk memenuhi keinginan-keinginan, aksesbilitas terhadap sumber
daya, terkait dengan pekerjaan, dan aktivitas sosial lainnya.
Rumusan Masalah
Menganalisi Ragam Pendekatan Komunitas
Menganalisis Cara Pendekatan Pemberdayaan Komunitas
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengertian dan ragam pendekatan komunitas
Untuk mengetahui cara pendekatan pemberdayaan komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Pemberdayaan Komunitas
Dikutip dari modul Mata Pelajaran Sosiologi SMA oleh Lilik Tahmidaten (2016:3),
pemberdayaan masyarakat atau pemberdayaan komunitas berasal dari kata
“empowerment”, penggunaan istilah ini sering digunakan bersama istilah
“pengentasan kemiskinan”.
Pemberdayaan komunitas dapat diartikan dengan upaya untuk memenuhi
kebutuhan individu, kelompok, dan masyarakat. Kebutuhan ini berhubungan dengan
adanya kemampuan pemilihan dan pengontrolan lingkungan untuk memenuhi
keinginan-keinginan, aksesibilitas terhadap sumber daya, terkait dengan
pekerjaan, dan aktivitas sosial lainnya.
Dengan kata lain, pemberdayaan merupakan proses peningkatan kemampuan dan sikap
mandiri masyarakat.
Dikutip dari modul Mata Pelajaran Sosiologi SMA oleh Lilik Tahmidaten dan Sri Suntari (2017:11), secara konseptual, pemberdayaan masyarakat (komunitas) merupakan usaha meningkatkan harkat dan martabat, dimana masyarakat kesulitan untuk lepas dari kemiskinan dan keterbelakangan.
Secara sederhana, dapat diartikan sebagai peningkatan segala potensi yang
dimiliki masyarakat untuk meningkatkan ekonomi melalui kegiatan swadaya.
Ragam Pendekatan Pemberdayaan Komunitas dan Contohnya
Namun sebelum pada pemberdayaan ini, perlu diketahui beberapa pendekatan yang seharusnya dilakukan. Pendekatan tersebut merupakan cara untuk menentukan dan melatarbelakangi strategi, serta metode pemberdayaan yang akan dilakukan.
Dikutip dari modul Mata Pelajaran Sosiologi SMA oleh Lilik Tahmidaten dan
Sri Suntari (2017:59-60), ada tiga metode pendekatan yang dipakai dalam proses
pemberdayaan komunitas atau masyarakat, antara lain sebagai berikut,
1) Pendekatan kesejahteraan (the walfare approach) Pendekatan ini berfokus pada pemberian bantuan untuk menghadapi bencana alam di masyarakat. Contohnya adalah memberikan bantuan kepada korban bencana alam.
2) Pendekatan pembangunan (the development approach) Pendekatan ini berfokus pada perhatian pembangunan dalam meningkatkan kemandirian, kemampuan, dan swadaya masyarakat. Contohnya adalah pemberian dana bantuan pembangunan untuk menumbuhkan swadaya masyarakat.
3) Pendekatan pemberdayaan (the empowerment approach) Pendekatan ini berfokus kepada upaya untuk mengentas kemiskinan akibat proses politik. Dimaksudkan untuk memberdayakan dan melatih rakyat dalam mengatasi ketidakmampuan.
Kegiatan ini dilakukan melalui pelatihan pemberdayaan masyarakat.
Sedangkan, contoh dari pendekatan ini yaitu pemberian modal kecil.
Cara Pendekatan Pemberdayaan Komunitas
Selain metode, ada cara-cara atau strategi dalam pendekatan meningkatkan
keterlibatan anggota komunitas. Setiyo Yuli Handoko dkk dalam buku Pemberdayaan
Masyarakat Pertanian oleh Setiyo Yuli Handoko (2020:63-64) menjelaskan, ada
tiga pendekatan pemberdayaan yang bisa dipilih dalam rangka meningkatkan
keikutsertaan masyarakat antara lain:
1. Pendekatan "fungsi tunggal" Pendekatan ini dilakukan oleh
fasilitator dari luar masyarakat. Namun, pendekatan ini tidak mendapatkan
respons dari masyarakat karena terjadi kendala dalam pengadopsiannya.
Pendekatan fungsi tunggal memiliki kekurangan, karena masyarakat cenderung
tergantung pada pihak eksternal.
2. Pendekatan "multiple" Pendekatan ini dilakukan oleh fasilitator berupa tim ahli dari eksternal masyarakat yang memberi pelayanan. Kencenderungan dari pendekatan ini adalah masyarakat justru bergantung kepada tim ahli.
3. Pendekatan "pendekatan sumber daya dalam". Pendekatan ini dilakukan berdasarkan sumber daya alam dari kebutuhan masyarakat. Pemberdayaan dengan pendekatan ini merupakan yang paling efektif.
Setiap masyarakat tentu memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda. Sehingga, pendekatan yang digunakan juga harus sesuai dengan masyarakat tersebut.
Dikutip dari modul Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat oleh Ristekdikti (2020:11-12), terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat antara lain:
1) Collaborative Pendekatan ini mengacu pada hubungan pemberi kegiatan dengan masyarakat yang diberdayakan. Kegiatan ini mendengarkan dan merespon ide-ide apa yang dilakukan dan cara untuk melakukannya dalam masyarakat.
2) Participatory Pendekatan ini mengacu pada mengajak masyarakat untuk andil dalam kegiatan pemberdayaan. Sedangkan, pendekatan ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kekuatan yang ada dalam masyarakat.
3) Inclusive Pendekatan Inclusive mengacu pada pelibatan masyarakat dalam segala proses pemberdayaan. Pada pendekatan ini, masyarakat setara dengan mitra atau rekan kerja. Sehingga, masyarakat harus dilibatkan dalam semua kegiatan dari perencanaan, pelaksaan, sampai evaluasi.
4) Quality Assurance-Oriented Pendekatan ini mengacu pada pemberian pengawasan kualitas, keamanan, aksesibilitas, dan tingkatan penerimaan pelayanan. Meliputi juga program, kesepakatan masyarakat, kepaduan dan keterkaitan masyarakat dalam memberikan pelayanan sepenuhnya.
5) Bottom-Up
Pendekatan ini mengacu pada pembangunan hubungan dari bawah ke atas. Dimulai
dari hubungan komunitas antar masyarakat, penerima dengan pemberi kegiatan
pemberdayaan, antar institusi, dan sistem-sistem di atasnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kebutuhan ini berhubungan dengan
adanya kemampuan pemilihan dan pengontrolan lingkungan untuk memenuhi
keinginan-keinginan, aksesbilitas terhadap sumber daya, terkait dengan
pekerjaan, dan aktivitas sosial lainnya.
Berbagai
konsep tentang modal sosial telah banyak dikemukakan., perbedaannya terletak
pada penekanan terhadap unsur-unsur yang membentuknya dan pendekatan
analisisnya. Pada intinya, konsep modal sosial menekankan unsur kebersamaan
masyarakat untuk mencapai tujuan memperbaiki kualitas kehidupan dan melakukan
perubahan yang terukur.
Saran
Setelah mengerjakan makalah ini penulis menyarankan semoga komunitas – komunitas bisa memberikan pendekatan sesuai teori pada materi ini untuk meningkatkan pemberdayaan komunitasnya.
No comments:
Post a Comment