TUGAS
INDIVIDU
Dosen
: Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Tolleng, M.Sc
“Kajian Ontologi Epistimology dan Axiologi
dalam Penelitian Pemberian Ekstrak Kasumba
Turate (Carthamus tinctorius Linn)
sebagai Antioksidan
Pada
Broiler”
OLEH
SITTI
RAHMAH
I012182001
SEKOLAH
PASCASARJANA (S2)
PRODI
ILMU DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
Kajian
Ontologi : Hakikat yang Dikaji (WHAT)
·
Kasumba
Turate sebagai Antioksidan
Ayam
broiler merupakan salah satu hewan ternak unggas kelompok dari sejenis burung
yang dimanfaatkan daging, telur dan bulunya. Ayam broiler banyak dijadikan
masyarakat sebagai hewan ternak, karena hewan jenis unggas ini mudah untuk
dirawat dan memiliki pertumbuhan yang relative cepat. Pertumbuhan yang cepat pada ayam broiler sering diikuti dengan
perlemakan yang tinggi. Tingginya
kandungan lemak dalam tubuh, khususnya kandungan lemak jenuh, akan diikuti
pula dengan tingginya kandungan
kolesterol dan hal tersebut akan menjadi masalah bagi konsumen yang
menginginkan daging yang berkualitas baik. Tingginya kandungan lemak jenuh dan
kandungan kolesterol salah satunya
terjadi karena serangan radikal bebas yang tidak stabil dan sangat reaktif
sehingga dapat merusak molekul biologis tubuh seperti DNA, protein, lemak dan
karbohidrat. Kerusakan terjadi ketika
pertemuan radikal bebas dengan molekul lain dan berusaha menemukan electron
baru sebagai pasangannya. Radikal bebas menarik electron dari molekul terdekat
(tetangganya). Akibatnya, molekul yang terkena berubah menjadi radikal bebas
baru. Radikal bebas baru ini kemudian akan menarik sebuah electron dari molekul
berikutnya. Imbasnya, terjadilah reaksi berantai produksi radikal bebas
(Xabier, 2016).
Radikal
bebas tersebut dapat dicegah atau dinetralisir dengan menggunakan antioksidan.
Antioksidan adalah inhibitor yang bekerja menghambat oksidasi dengan cara
bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas tak reaktif.
Salah satu upaya untuk mencegah radikal bebas pada ayam broiler adalah dengan
penambahan feed additive di dalam
ransum.
Kasumba
turate merupakan keluarga Compositae. Bunga dari Cartamus tinctorius Linn. telah digunakan sebagai obat untuk
stroke, penyakit ginekologi, penyakit jantung koroner, angin apektoris, dan
hipertensi dalam obat rakyat Cina (Zhang et
al., 1998). Masyarakat Korea menggunakan ekstrak biji kasumba secara
tradisional untuk pengobatan hemostatis darah, pembentukan tulang dan
pencegahan osteoporosis (Huh et al.,
2001 dan Kim et al, 2002). Sampai
saat ini, telah banyak senyawa
kimia dari tanaman
ini yang telah
diidentifikasi seperti flavonoid
(Kazuma et al., 2000), alkaloid (Roh et al., 2004) dan lignan (Kang et al.,1999).
Kasumba
turate diperbanyak dengan biji umumnya kasumba turate ditanam sebagai tanaman
tanah kering yang hidupnya tergantung dari air hujan. Masyarakat di Bone
Sulawesi Selatan tumbuhan kasumba turate (ralle) ditemukan di ladang kering
yang ditanam setelah panen padi. Bunga-bunga kasumba dikumpulkan pada pagi hari
dan dikeringkan di tempat yang teduh (Sastroamidjojo, 1997).
Kasumba
Turate merupakan salah satu tanaman yang memiliki antioksidan yang tinggi.
Setiap 1,25 ml Kasumba Turate mengandung 63,10% antioksidan (Rahmah, 2018).
Kasumba Turate mengandung zat aktif utama yaitu chartamin, chartamone, neo-chertamin,
nona-cosane, zat warna kuning, safflomin A, dipalmitin, adenosid,
betasitosterol, flavonoid dan polisakarida (Wijayakusuma, 2008). Analisis
minyak atsiri Kasumba Turate mengandung thymol, carvacrol, linalool, dan eugenol (Ziarati et al, 2012).
Kasumba
Turate digunakan secara empiris diberbagai daerah untuk menurunkan kolestrol
tinggi, mengatasi angina pectoris, tromboangitis,
hipertensi, kanker, nyeri haid, dan sakit perut setelah melahirkan
(Wijayakusuma, 2008).
·
Tujuan Pemberian Kasumba Turate
Tujuan pemberian Kasuma turate sebagai
antioksidan yakni senyawa yang mampu bekerja menghambat
oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal
bebas tak reaktif. Antioksidan berupa vitamin, mineral, atau sejenis nutrisi
yang berperan dalam menjaga dan memperbaiki sel sel yang rusak akibat radikal
bebas. Antioksidan bisa berasal dari dalam tubuh maupun asupan nutrisi yang
terkandung dalam bahan pangan/pakan.
Kajian Epistimologi
Cara Mendapatkan Pengetahuan yang Benar (HOW & WHY)
Ayam
Broiler
Ayam
broiler merupakan salah satu hewan ternak unggas kelompok dari sejenis burung
yang dimanfaatkan daging, telur dan bulunya. Ayam broiler banyak dijadikan
masyarakat sebagai hewan ternak, karena hewan jenis unggas ini mudah untuk
dirawat dan memiliki pertumbuhan yang relative cepat. Pertumbuhan yang cepat pada ayam broiler sering diikuti dengan
perlemakan yang tinggi. Tingginya
kandungan lemak dalam tubuh, khususnya kandungan lemak jenuh, akan diikuti pula dengan tingginya kandungan kolesterol dan hal
tersebut akan menjadi masalah bagi konsumen yang menginginkan daging yang
berkualitas baik. Tingginya kandungan lemak jenuh dan kandungan kolesterol salah satunya terjadi karena serangan radikal
bebas yang tidak stabil dan sangat reaktif sehingga dapat merusak molekul
biologis tubuh seperti DNA, protein, lemak dan karbohidrat. Kerusakan terjadi ketika pertemuan radikal
bebas dengan molekul lain dan berusaha menemukan electron baru sebagai
pasangannya. Radikal bebas menarik electron dari molekul terdekat
(tetangganya). Akibatnya, molekul yang terkena berubah menjadi radikal bebas
baru. Radikal bebas baru ini kemudian akan menarik sebuah electron dari molekul
berikutnya. Imbasnya, terjadilah reaksi berantai produksi radikal bebas
(Xabier, 2016).
Radikal
bebas tersebut dapat dicegah atau dinetralisir dengan menggunakan antioksidan.
Antioksidan adalah inhibitor yang bekerja menghambat oksidasi dengan cara
bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas tak reaktif.
Salah satu upaya untuk mencegah radikal bebas pada ayam broiler adalah dengan
penambahan feed additive di dalam
ransum.
Kasumba Turate
Kasumba
turate merupakan salah satu tanaman yang memiliki antioksidan yang tinggi.
Setiap 1,25 ml kasumba turate mengandung 63,10% antioksidan (Rahmah, 2018). Kasumba
turate
mengandung zat aktif utama yaitu flavonoid,
chartamin, chartamone, neo-chertamin, nona-cosane, zat warna kuning,
safflomin A, dipalmitin, adenosid, betasitosterol dan polisakarida
(Wijayakusuma, 2008). Analisis minyak atsiri Kasumba
turate mengandung thymol, carvacrol,
linalool, dan eugenol (Ziarati et al, 2012).
Kasumba
turate digunakan secara empiris diberbagai daerah untuk menurunkan kolesterol
tinggi, mengatasi angina pectoris, tromboangitis,
hipertensi, kanker, nyeri haid, dan sakit perut setelah melahirkan
(Wijayakusuma, 2008). Ekstrak kasumba turate 1% dan umbi bawang dayak 2% dapat
meningkatkan aktivitas immunoglobulin M (IgM) dan imonoglobulin G(igG) (Pratiwi
Utami dkk, 2016). Di Cina bunganya digunakan untuk pengobatan pada penyakit
seperti penyumbatan pembuluh darah, sterilitas pada laki laki, rematik dan
bronchitis. Pengobatan kasumba turate juga menunjukkan efek yang bermanfaat
pada sakit dan pembengkakan karena trauma (Vosen, 2001)
Kasumba turate mengandung lebih
dari 150 senyawa
volatil (mudah menguap)
penghasil aroma ditambah berbagai senyawa aktif nonvolatil (tidak mudah
menguap), dan banyak diantaranya
merupakan karotenoid, termasuk
zeaksantin, likopena, dan berbagai α- dan β-karoten. Warna kuning oranye
keemasan pada kasumba turate berasal dari α-crocin yang merupakan ester
trans-crocetin di-(β-D- gentiobiosyl) (nama sistematik (IUPAC):
8,8-diapo-8,8-carotenoic acid). Sedangkan crocin yang menjadi sumber aroma
kasumba turate adalah ester digentiobiosa dari crocetin (Abdullaev, 2002)
Rasa
kasumba turate berasal dari picrocrocin
glukosida yang pahit. Picrocrocin (formula kimia: C16H26O7;
nama sistematik: 4-(β-D-glucopyranosyloxy)- 2,6,6-
trimethylcyclohex-1-ene-1-carboxaldehyde) adalah ikatan sub-unsur aldehida yang
disebut dengan karbohidrat. Picrocrocin
bersifat insektisida dan pestisida, dan kadarnya bisa mencapai 4% dari berat
kering safron. Picrocrocin tepatnya merupakan pecahan dari karotenoid
zeaksantin dan merupakan glukosida dari terpena aldehida yang dikandung
safranal (Deo, 2003)
Ketika
kasumba turate hasil panen dikeringkan, udara panas dan reaksi enzimatis
memecah picrocrocin menjadi D-glukosa dan satu molekul bebas safranal. Aroma
khas kasumba turate berasal dari safranal yang termasuk golongan minyak atsiri.
Safranal tidak begitu pahit dibandingkan picrocrocin, dan kadarnya pada
beberapa sampel bisa mencapai 70% dari komponen volatil safron kering. Senyawa
kedua yang menyebabkan
kasumba turate berbau
harum adalah 2-hydroxy-4,4,6
trimethyl-2,5-cyclohexadien-1-one, yang menghasilkan aroma yang dominan
walaupun kadarnya lebih sedikit dari safranal. Kasumba turate (Cartamus tinctorius Linn) kering sangat
sensitif terhadap tingkat pH yang turun naik, dan lekas terurai akibat sinar
dan zat pengoksidasi, walaupun agak lebih tahan terhadap panas. Sebab itu,
kasumba turate harus disimpan di dalam wadah tertutup rapat untuk menghindari
kontak dengan oksigen (Leffingwell, 2001)
Sehubungan
dengan potensi tersebut, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
membuktikan bahwa Kasumba turate mempunyai antioksidan
yang tinggi yang mampu menurunkan kadar lemak jenuh, lemak abdominal, kadar
kolesterol dalam darah LDL darah, serta menaikkan HDL darah, performa ayam
broiler dan dapat dikembangkan sebagai bahan dasar antioksidan baru di dunia
peternakan.
Mekanisme
Kerja Antioksidan Falvonoid Melawan Radikal Bebas dan Menurunkan Kolestrol
Indigomarie (2009) menjelaskan jika suatu
tempat terjadi oksidasi dimana reaksi tersebut menghasilkan hasil samping
berupa radikal bebas (OH) maka tanda adanya kehadiran antioksidan radikal bebas
ini akan menyerang molekul-molekul lain disekitarnya. Hasil reaksi ini akan
dapat menghasilkan radikal bebas lain yang siap menyerang molekul yang lainnya
lagi. Akhirnya akan terbentuk reaksi berantai yang sangat membahayakan.
Berbeda halnya bila terdapat
antioksidan. Radikal bebas akan segera bereaksi dengan antioksidan membentuk
molekul yang stabil dan tidak berbahaya. Reaksi pun berhenti sampai disini.
Antioksidan cenderung bereaksi dengan rasikal bebas terdahulu dibandingkan
dengan molekul yang lain karena antiokidan bersifat sangat mudah teroksidasi
atau bersifat reduktor kuat dibanding dengan molekul lain. Jadi keektifan
antioksidan bergantung dari seberapa kuat daya oksidasinya dibanding dengan
molekul yang lain. Semakin mudah teroksidasi maka semakin efektif antioksidan
tersebut.
Tanaman yang mengandung flavonoid
berkhasiat untuk menurunkan kolestrol. Ochani dan D’Mello (2009) meneliti
tentang aktivitas antioksidan dan antihiperlipid (antikolestrol). Hasilnya
ekstrak etanol calyces mengandung
polifenol dan flavonol yang secara signifikan mempunyai aktivitas antioksidan
dan antihiperlipid (antikolestrol). Senyawa aktif flavonoid banyak manfaatnya
bagi tubuh. Salah satunya yaitu flavonoid mampu mengikis endapan kolestrol pada
dinding pembuluh darah koroner. Dengan terkikisnya kolestrol pada dinding
pembuluh darah, maka tidak akan memicu timbulnya penyakit lain yang diakibatkan
oleh kolestrol, seperti hipertensi, stroke dan jantung.
Kajian Axiologi
Manfaat dan Kegunaan dari Penelitian
Kegunaan
dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi bagi peneliti, dosen,
masyarakat dan peternak bahwa kasumba
turate digunakan sebagai alternative antioksidan serta penambahan ekstrak Kasumba
turate pada air minum diharapkan mampu menurunkan menurunkan kadar lemak jenuh,
lemak abdominal, kadar kolesterol dalam darah LDL darah, serta menaikkan HDL
darah, serta performa ayam broiler.
Manfaat Penelitian ini adalah sebagai
berikut :
- Ditinjau dari segi kesehatan penelitian ini
sangat bermanfaat karena dapat menurunkan lemak, kolestrol serta ldl dan
menaikkan hdl darah ayam broiler yang jika dikonsumsi oleh manusia tidak
berdampak pada kolestrol nya.
- Ditinjau dari segi kepuasan masyarakat
penelitian ini dapat meningkatkan performa ayam broiler, yang artinya ayam yang
dibeli perekor memiliki berat yang diinginkan (besar).
- Ditinjau dari segi penggunaan, penelitian ini
bermanfaat karena kasumba turate dapat dimanfaatkan sebagai alternative AGP
No comments:
Post a Comment