Download File Kliping Full Dalam Bentuk Word Pada Link Berikut :
🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻
Macam-Macam Alat Optik
1. Mata
Setiap manusia memiliki alat optik
tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata merupakan bagian dari pancaindra
yang berfungsi untuk melihat. Mata membantu kita menikmati keindahan alam,
melihat teman-teman, mengamati benda-benda di sekeliling, dan masih banyak lagi
yang dapat kita nikmati melalui mata. Coba bayangkan bila manusia tidak
mempunyai mata atau mata kita buta, tentu dunia ini terlihat gelap gulita.
Apabila diamati, ternyata mata
terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda-beda
tetapi saling mendukung. Bagian-bagian mata yang penting tersebut, antara lain,
kornea, pupil, iris, aquaeus humour, otot akomodasi, lensa mata, retina,
vitreous humour, bintik kuning, bintik buta, dan saraf mata.
• Kornea. Kornea merupakan
bagian luar mata yang tipis, lunak, dan transparan. Kornea berfungsi menerima
dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bagian mata yang
sensitif di bawahnya.
• Pupil. Pupil
merupakan celah sempit berbentuk lingkaran dan berfungsi agar cahaya dapat
masuk ke dalam mata.
• Iris. Iris adalah
selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi untuk mengatur besar
kecilnya pupil. Warna inilah yang Anda lihat sebagai warna mata seseorang.
• Aquaeus Humour.
Aquaeus humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk membiaskan cahaya ke
dalam mata.
• Otot Akomodasi. Otot
akomodasi adalah otot yang menempel pada lensa mata dan berfungsi untuk
mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.
• Lensa Mata. Lensa
mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening. Lensa ini berfungsi
untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan pada retina.
• Retina. Retina adalah
bagian belakang mata yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan.
• Vitreous Humour.
Vitreous humour adalah cairan di dalam bola mata yang berfungsi untuk
meneruskan cahaya dari lensa ke retina.
• Bintik Kuning. Bintik
kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya
bayangan yang jelas.
• Bintik Buta. Bintik
buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan jatuh pada bagian ini,
maka bayangan tampak tidak jelas atau kabur.
• Saraf Mata. Saraf
mata befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari retina menuju ke otak.
Proses terlihatnya benda oleh mata
yaitu benda yang berada di depan mata memantulkan cahaya. Cahaya tersebut masuk
ke mata melalui pupil yang kemudian akan dibiaskan oleh lensa mata sehingga
terbentuk bayangan pada retina. Oleh saraf, bayangan tadi diteruskan ke pusat
saraf (otak), sehingga Anda terkesan melihat benda.
a. Daya Akomodasi Mata
Bola mata Anda bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan yang dibentuk lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita lihat berbeda. Bagaimana supaya kita tetap dapat melihat benda dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah? Tentu kita harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang menyebabkan kita bisa melihat benda yang memiliki jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan. Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang sampai sekarang manusia belum bisa menirunya.
Lensa mata dapat mencembung atau pun memipih secara otomatis karena adanya otot akomodasi (otot siliar). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letaknya jauh, otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata disebut daya akomodasi mata.
Bola mata Anda bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan yang dibentuk lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita lihat berbeda. Bagaimana supaya kita tetap dapat melihat benda dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah? Tentu kita harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang menyebabkan kita bisa melihat benda yang memiliki jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan. Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang sampai sekarang manusia belum bisa menirunya.
Lensa mata dapat mencembung atau pun memipih secara otomatis karena adanya otot akomodasi (otot siliar). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letaknya jauh, otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata disebut daya akomodasi mata.
Agar benda/objek dapat terlihat jelas, objek harus terletak pada daerah penglihatan mata, yaitu antara titik dekat dan titik jauh mata. Titik dekat (punctum proximum = pp) adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata (± 25 cm). Pada titik dekat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Titik jauh (punctum remotum = pr) adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata, jaraknya tak terhingga. Pada titik jauh ini, lensa mata akan memipih maksimal.
b. Cacat Mata
Tidak semua mata manusia dapat membentuk bayangan tepat pada retina, ada mata yang mengalami anomali. Hal ini dapat terjadi karena daya akomodasi mata sudah berkurang sehingga titik jauh atau titik dekat mata sudah bergeser. Keadaan mata yang demikian disebut cacat mata.
Cacat mata yang diderita seseorang dapat disebabkan oleh kerja mata (kebiasaan mata) yang berlebihan atau cacat sejak lahir.
1) Miopi (Rabun Jauh)
Miopi adalah kondisi mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh. Penderita miopi titik jauhnya lebih dekat daripada tak terhingga (titik jauh < ~) dan titik dekatnya kurang dari 25 cm. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat dipipihkan sebagaimana mestinya sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh akan jatuh di depan retina. Untuk dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh agar nampak jelas, penderita miopi ditolong dengan kaca mata berlensa cekung (negatif).
Miopi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda yang dekat. Cacat mata ini sering dialami tukang jam, tukang las, operator komputer, dan sebagainya.
2) Hipermetropi (Rabun Dekat)
Hipermetropi adalah cacat mata dimana mata tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya dekat. Titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm).
Penderita hipermetropi hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh sehingga cacat mata ini sering disebut mata terang jauh. Hipermetropi disebabkan lensa mata terlalu pipih dan sulit dicembungkan sehingga bila melihat benda-benda yang letaknya dekat, bayangannya jatuh di belakang retina. Supaya dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat dengan jelas, penderita hipermetropi ditolong dengan kaca mata berlensa cembung (positif).
Hipermetropi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda-benda yang jauh. Cacat mata ini sering dialami oleh orang-orang yang bekerja sebagai sopir, nahkoda, pilot, masinis, dan sebagainya.
3) Presbiopi (Mata Tua)
Orang-orang yang sudah tua, biasanya daya akomodasinya sudah berkurang. Pada mata presbiopi, titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik dekat > 25 cm) dan titik jauhnya lebih dekat daripada titik jauh mata normal (titik jauh < ~). Oleh karena itu, penderita presbiopi tidak dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat maupun jauh.
Untuk dapat melihat jauh dengan jelas dan untuk membaca pada jarak normal, penderita presbiopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap (kacamata bifokal). Kacamata bifokal adalah kaca mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Lensa cekung berfungsi untuk melihat benda jauh dan lensa cembung untuk melihat benda dekat/membaca.
4) Astigmatisma
Astigmatisma adalah cacat mata dimana kelengkungan selaput bening atau lensa mata tidak merata sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak dapat terpusat dengan sempurna. Cacat mata astigmatisma tidak dapat membedakan garis-garis tegak dengan garis-garis mendatar secara bersama-sama. Cacat mata ini dapat ditolong dengan kaca mata berlensa silinder.
c. Tipuan Mata
Selain memiliki banyak keunggulan, mata manusia juga memiliki beberapa keterbatasan. Oleh karena itu, dalam pengamatan dan pengukuran, mata tidak selalu memberikan hal-hal yang benar. Perhatikan gambar berikut!
2. LUP
Lup atau kaca pembesar adalah alat
optik yang terdiri atas sebuah lensa cembung. Lup digunakan untuk melihat
benda-benda kecil agar nampak lebih besar dan jelas. Ada 2 cara dalam
menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak
berakomodasi.
Pada saat mata belum menggunakan
lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada titik dekat pengamat (s = sn)
sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang α . Pada Gambar (b), seorang
pengamat menggunakan lup dimana benda diletakkan antara titik O dan F (di ruang
I) dan diperoleh bayangan yang terletak pada titik dekat mata pengamat (s' =
sn). Karena sudut pandang mata menjadi lebih besar, yaitu β , maka mata
pengamat berakomodasi maksimum.
Menggunakan lup untuk mengamati
benda dengan mata berakomodasi maksimum cepat menimbulkan lelah. Oleh karena
itu, pengamatan dengan menggunakan lup sebaiknya dilakukan dengan mata tak
berakomodasi (mata dalam keadaan rileks).
Pada kehidupan sehari-hari, lup
biasanya digunakan oleh tukang arloji, pedagang kain, pedagang intan, polisi,
dan sebagainya.
Download File Kliping Full Dalam Bentuk Word Pada Link Berikut :
🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻
3. KAMERA
Kamera adalah alat yang digunakan
untuk menghasilkan bayangan fotografi pada film negatif. Pernahkah Anda
menggunakan kamera? Biasanya Anda menggunakan kamera untuk mengabadikan
kejadian-kejadian penting.
Kamera terdiri atas beberapa
bagian, antara lain, sebagai berikut :
• Lensa cembung,
berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terbentuk bayangan yang
nyata, terbalik, dan diperkecil.
• Diafragma, adalah
lubang kecil yang dapat diatur lebarnya dan berfungsi untuk mengatur banyaknya
cahaya yang masuk melalui lensa.
• Apertur, berfungsi
untuk mengatur besar-kecilnya diafragma.
• Pelat film, berfungsi
sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar negatif, yaitu gambar yang
berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya.
Dalam kamera terdapat lensa cembung
yang berfungsi sebagai pembentuk bayangan. Jika sebuah benda diletakkan di
ruang tiga sebuah lensa cembung akan terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan
diperkecil. Antara kamera dan mata manusia terdapat persamaannya, yaitu benda
yang diambil oleh kamera dan benda yang dilihat mata manusia berada di ruang
tiga dan lensa kamera atau lensa mata. Sehingga terbentuk bayangan yang
sifatnya nyata, terbalik, dan diperkecil.
Pada kamera bayangan ini diusahakan
jatuh tepat di plat film yang mempunyai sifat sangat peka terhadap cahaya. Jika
plat film yang peka cahaya ini dikenai cahaya maka plat film mengalami
perubahan kimia sesuai dengan cahaya dan benda di depan kamera. Plat ini masih
peka cahaya, agar plat film ini menjadi tidak peka terhadap cahaya dalam studio
perlu dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tertentu. Setelah plat film
dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tadi, plat film menjadi tidak
pekat terhadap cahaya dan terlihat gambar pada plat film yang disebut gambar
negatif (negatif film). Untuk memperoleh gambar yang sesuai dengan gambar
semula yang diambil di depan kamera, film negatif ini kemudian dicetak pada
kertas film (biasanya kertas film warnanya putih). Gambar pada kertas film
merupakan gambar dan benda yang diambil di depan kamera tersebut dan disebut
gambar positif. Gambar positif sangat tergantung pada proses pembentukan
bayangan pada plat film ini, jika bayangan terjadi pada plat film ini kabur
atau kurang jelas menyebabkan hasil cetakannya nanti juga kabur atau tidak
jelas.
Untuk memperoleh hasil pemotretan
yang bagus, lensa dapat Anda geser maju mundur sampai terbentuk bayangan paling
jelas dengan jarak yang tepat, kemudian Anda tekan tombol shutter.
Pelat film menggunakan pelat
seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan perak bromida untuk menghasilkan
negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut dipakai untuk menghasilkan gambar
positif (gambar asli) pada kertas foto. Kertas foto merupakan kertas yang
ditutup dengan lapisan tipis kolodium yang dicampuri dengan perak klorida.
Gambar yang ditimbulkan pada bidang transparan disebut gambar diapositif.
4. MIKROSKOP
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah
lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa
objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop
yang memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa ganda.
Karena mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa objektifnya dibuat lebih kuat daripada lensa okuler (fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus lensa okuler). Hal ini dimaksudkan agar benda yang diamati kelihatan sangat besar dan mikroskop dapat dibuat lebih praktis (lebih pendek).
Karena mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa objektifnya dibuat lebih kuat daripada lensa okuler (fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus lensa okuler). Hal ini dimaksudkan agar benda yang diamati kelihatan sangat besar dan mikroskop dapat dibuat lebih praktis (lebih pendek).
Benda yang akan amati diletakkan
pada sebuah kaca preparat di depan lensa objektif dan berada di ruang II lensa
objektif ( fobj < s < 2 fobj ). Hal ini menyebabkan bayangan yang terbentuk
bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa objektif
merupakan benda bagi lensa okuler.
Untuk memperoleh bayangan yang
jelas, Anda dapat menggeser lensa okuler dengan memutar tombol pengatur. Supaya
bayangan terlihat terang, di bawah objek diletakkan sebuah cermin cekung yang
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dan diarahkan pada objek. Ada dua cara
dalam menggunakan mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan
mata tak berakomodasi.
Sifat-sifat bayangan yang terbentuk
pada mikroskop sebagai berikut.
• Bayangan yang dibentuk lensa
objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
• Bayangan yang dibentuk lensa
okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar.
• Bayangan yang dibentuk
mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar terhadap bendanya.
5. TEROPONG
Teropong atau teleskop adalah alat
yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih jelas dan
dekat. Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong
bintang dan teropong medan.
a. Teropong Bintang
Teropong bintang adalah teropong
yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti
bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah teropong
astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi
dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.
1)
Teropong Bias
Teropong bias terdiri atas dua
lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif dan okuler. Sinar yang masuk ke
dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh karena itu, teropong ini disebut
teropong bias.
Benda yang diamati terletak di
titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif
tepat berada pada titik fokusnya. Bayangan yang dibentuk lensa objektif
merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Lensa objektif mempunyai fokus
lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih kuat daripada lensa
objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas dan besar.
Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan
diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan
diperkecil terhadap benda yang diamati. Seperti pada mikroskop, teropong
bintang juga dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata
tak berakomodasi.
|
Teropong Bias
|
2) Teropong
Pantul
Karena jalannya sinar di dalam
teropong dengan cara memantul maka teropong ini dinamakan teropong pantul. Pada
teropong pantul, cahaya yang datang dikumpulkan oleh sebuah cermin melengkung
yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan ke mata pengamat oleh satu
atau lebih cermin yang lebih kecil.
|
Teropong Pantul
|
b. Teropong Medan
/ Teropong Bumi
Teropong medan digunakan untuk
mengamati benda-benda yang jauh di permukaan bumi. Teropong bumi terdiri atas
tiga lensa cembung, masing-masing sebagai lensa objektif, lensa pembalik, dan
lensa okuler. Lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan yang dibentuk
lensa objektif, tidak untuk memperbesar bayangan.
Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Karena lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan, maka bayangan yang
dibentuk lensa objektif harus terletak pada titik pusat kelengkungan lensa
pembalik. Lensa okuler juga dibuat lebih kuat daripada lensa objektif. Teropong
bumi atau medan sebenarnya sama dengan teropong bintang yang dilengkapi dengan
lensa pembalik.
Sifat bayangan yang dibentuk
teropong medan adalah maya, tegak, dan diperbesar.
Ada teropong bumi yang hanya
menggunakan dua lensa (teropong panggung), yaitu lensa cembung sebagai lensa
objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Lensa cekung di sini berfungsi
sebagai pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif dan sekaligus
sebagai lup.
Sifat bayangan yang dibentuk maya,
tegak, dan diperbesar daripada bayangan yang dibentuk lensa objektif. Teropong
ini sering disebut teropong panggung atau teropong Belanda atau teropong
Galileo.
Teropong bumi dan teropong panggung
memang tidak bisa dibuat praktis. Untuk itu, dibuat teropong lain yang
fungsinya sama tetapi sangat praktis, yaitu teropong prisma. Disebut teropong
prisma karena pada teropong ini digunakan dua prisma yang didekatkan
bersilangan antara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan akhir yang
dibentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
|
Teropong Prisma
|
6. PERISKOP
Periskop adalah teropong pada kapal
selam yang digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan laut. Periskop
terdiri atas 2 lensa cembung dan 2 prisma siku-siku sama kaki.
Jalannya sinar pada periskop adalah
sebagai berikut:
ɸ Sinar sejajar dari benda
yang jauh menuju ke lensa obyektif.
ɸ Prisma P1 memantulkan sinar
dari lensa objektif menuju ke prisma P2.
ɸ Oleh prisma P2 sinar
tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler tepat di titik
fokus lensa okuler.
|
Jalannya Sinar pada Periskop
|
7. PROYEKTOR SLIDE
Proyektor slide adalah alat yang
digunakan untuk memproyeksikan gambar diapositif sehingga diperoleh bayangan
nyata dan diperbesar pada layar. Bagian-bagian yang penting pada proyektor
slide, antara lain lampu kecil yang memancarkan sinar kuat melalui pusat kaca,
cermin cekung yang berfungsi sebagai reflektor cahaya, lensa cembung untuk
membentuk bayangan pada layar, dan slide atau gambar diapositif.
|
Proyektor Slide Tahun 1895
|
8. OPTALMOSKUP
Alat ini dipakai untuk memeriksa
retina mata. pada gambar melukiskan bagian-bagian penting dari optalmoskup.
berkas cahaya yang datang dari sumber cahaya S yang terletak pada fokus
lensa L1 dibiaskan sejajar ke cermin
C. dari cermin C sinar dpantulkan ke amta. selanjutnya dokter dapat
mengamati retina melalui lubang ditengah-tengah cermin C dan lensa L2 bertindak sebagai lup.
|
Sketsa Optamolkus
|
9. Kacamata
Kacamata merupakan salah satu alat
yang dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata. Kacamata terdiri dari lensa
cekung atau lensa cembung, dan frame atau kerangka tempat lensa berada, seperti
yang dapat Anda lihat pada Gambar 5. Fungsi dari kacamata adalah mengatur
supaya bayangan benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata menjadi
jatuh di titik dekat atau di titik jauh mata, bergantung pada jenis cacat
matanya. Di SMP, Anda telah mempelajari bahwa jika sebuah benda berada di depan
sebuah lensa, bayangan akan dibentuk oleh lensa tersebut. Jauh dekatnya
bayangan terhadap lensa, bergantung pada letak benda dan jarak fokus lensa.
Gambar 5. Kacamata dapat membantu orang yang cacat mata.
|
Hubungan tersebut secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut :
(1-1)
dengan :
S = jarak benda ke lensa (m),
S' = jarak bayangan ke lensa (m),
dan
f = jarak fokus lensa (m).
Selain itu, Anda juga pernah
mempelajari kekuatan atau daya lensa. Kekuatan atau daya lensa adalah kemampuan
lensa untuk memfokuskan sinar yang datang sejajar dengan lensa. Hubungan antara
daya lensa dan kekuatan lensa memenuhi persamaan :
P = 1 / f (1-2)
dengan :
P = kekuatan atau daya lensa
(dioptri), dan
f = jarak fokus lensa (m).
a. Kacamata Berlensa Cekung untuk
Miopi
Seperti telah dibahas sebelumnya,
mata miopi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang jauh atau titik
jauhnya terbatas pada jarak tertentu. Lensa kacamata yang digunakan penderita
miopi harus membentuk bayangan benda-benda jauh (S ~ ) tepat di titik
jauh mata atau S' = –PR, dengan PR singkatan dari punctum remotum, yang artinya
titik jauh. Tanda negatif pada S' diberikan karena bayangan yang dibentuk lensa
kacamata berada di depan lensa tersebut atau bersifat maya. Jika nilai S dan S'
tersebut Anda masukkan ke dalam Persamaan (1–1), diperoleh :
(1-3)
Persamaan (1–3) menunjukkan bahwa
jarak fokus lensa kacamata adalah negatif dari titik jauh mata miopi. Tanda
negatif menunjukkan bahwa keterbatasan pandang mata miopi perlu diatasi oleh
kacamata berlensa\negatif (cekung atau divergen).
|
Gambar 6. Bayangan benda jauh yang dibentuk lensa untuk miopi harus
jatuh di titik jauh mata.
|
Jika Persamaan (1–3) dimasukkan ke
dalam Persamaan (1–2), diperoleh :
(1-4)
dengan PR dinyatakan dalam satuan m
(meter) dan P dalam dioptri.
Contoh Soal 1 :
Seseorang hanya mampu melihat benda
dengan jelas paling jauh pada jarak 2 m dari matanya. Berapakah kekuatan lensa
kacamata yang diperlukannya?
Kunci Jawaban :
Diketahui: titik jauh PR = 2 m,
maka sesuai dengan Persamaan (6–4), kekuatan lensa kacamatanya adalah :
b. Kacamata Berlensa Cembung untuk
Hipermetropi
Karena hipermetropi tidak dapat
melihat benda-benda dekat dengan jelas, lensa kacamata yang digunakannya
haruslah lensa yang dapat membentuk bayangan benda-benda dekat tepat di titik
dekat matanya. Benda-benda dekat yang dimaksud yang memiliki jarak 25 cm di
depan mata. Oleh karena itu, lensa kacamata harus membentuk bayangan benda pada
jarak S = 25 cm tepat di titik dekat (PP, punctum proximum) atau S' = –PP.
Kembali tanda negatif diberikan pada S' karena bayangannya bersifat maya atau
di depan lensa.
Jika nilai S dan S' ini dimasukkan
ke dalam Persamaan (1–1) dan (1–2), diperoleh :
dengan PP dinyatakan dalam satuan
meter (m) dan P dalam dioptri. Karena PP > 0,25 m, kekuatan lensa P akan
selalu positif. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang bermata hipermetropi
perlu ditolong oleh kacamata berlensa positif (cembung atau konvergen).
Jelajah Fisika :
Kacamata
Kacamata telah digunakan selama
hampir 700 tahun. Kacamata yang paling dini memiliki sepasang lensa cembung dan
dipakai oleh orang-orang yang menderita presbiopi atau rabun mata yang
menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat benda dengan jelas. Pada tahun
1784, Benjamin Franklin menciptakan kacamata bifokal yang lensalensanya terdiri
atas dua bagian dan masing-masing memiliki jarak fokal yang berbeda. (Sumber:
Jendela Iptek, 1997)
Contoh Soal 2 :
Seseorang menggunakan kacamata
berkekuatan +2 dioptri agar dapat membaca seperti orang bermata normal. Berapa
jauhkah letak benda terdekat ke matanya yang masih dapat dilihatnya dengan
jelas?
Kunci Jawaban :
Letak benda terdekat ke mata yang
masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata tidak lain adalah titik dekat atau
punctum proximum (PP). Ambil jarak baca orang bermata normal 25 cm. Oleh karena
orang tersebut menggunakan lensa positif atau lensa cembung maka sesuai
dengan Persamaan (1–5), diperoleh :
sehingga diperoleh titik dekat mata
orang tersebut adalah PP = ½ m = 50 cm.
c. Kacamata untuk Presbiopi dan
Astigmatisma
Penderita presbiopi merupakan
gabungan dari miopi dan hipermetropi. Oleh karena itu, kaca mata yang
digunakannya haruslah berlensa rangkap atau bifokal, yakni lensa cekung pada
bagian atas untuk melihat benda jauh dan lensa cembung pada bagian bawah untuk
melihat benda-benda dekat. Sementara itu, astigmatisma dapat diatasi dengan
menggunakan lensa silindris.
10. Lensa Kontak
Kontak Lensa Sebagai Alat Optik
Lensa kontak atau contact lens juga
dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata. Pada dasarnya lensa kontak adalah
kacamata juga, hanya tidak menggunakan rangka, melainkan ditempelkan langsung
ke kornea mata.
Lensa
kontak (kadang hanya disebut sebagai "kontak") adalah lensa
korektif, kosmetik, atau terapi yang biasanya ditempatkan di kornea mata. Lensa kontak biasanya mempunyai kegunaan yang sama dengan kacamata konvensional atau kacamata biasa, tetapi lebih ringan dan bentuknya tak tampak saat dipakai. Banyak lensa kontak diwarnai biru untuk membuat mereka lebih mudah terlihat saat dibersihkan, disimpan atau saat dipakai. Lensa kontak kadang-kadang secara sengaja dibuat warna lain untuk mengubah penampilan mata pemakainya.
Diperkirakan ada 125 juta orang di dunia yang menggunakan lensa kontak (2% dari jumlah manusia) termasuk 28-38 juta di Amerika Serikat dan 13 juta di Jepang.
Download File Kliping Full Dalam Bentuk Word Pada Link Berikut :
🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻
No comments:
Post a Comment