Saturday, March 9, 2019

Makalah Perbandingan Sistem Administrasi Daerah Dan Kota

Download File Docs Word Lengkap pada link berikut :
http://covelign.com/17JH




KATA PENGANTAR

Segalah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,karena atas rahmat dan petunjuknya, sehinggah makalah tentang“SISTEM PERBANDINGAN ADMINISTRASI”dapat diselesaikan sebagaimana mestinya dalam bentuk yang sederhana dan masih dapat kekurangan yang masih memerlukan perbaikan seperlunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian makalah ini tidk dapat kami selesaikan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak oleh karena itu patutlah kiranya kami sampaikan rasa syukur dan ucapan terimakasi kepada semua pihak yang telah membantu.







Makassar ,5 maret 2019

Penyusun

Yasinta sare



 


BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Administrasi merupakan hal yang sangat penting dalam rangkamelaksanakan suatu kegiatan, karena tanpa adanya administrasi tujuan yang ingindicapai tidak akan berjalan dengan baik. Setiap kebijaksanaan yang diambil harusmemperhitungkan masalah administrasi, sebab pelaksanaan administrasi tersebuttidak terlepas dari manajemen, Namun demikian kita harus memperhatikan apayang telah direncanakan oleh pemerintah dewasa ini yaitu masalah pembangunanyang masih giat-giatnya dilaksanakan. Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan desa pada satu sisi merupakan bagian dari pada pembangunan nasioanal, selanjutnya pada sisi yang lain keberhasilan pembangunan desa merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan. Masyarakat sebagai objek dari pada pembangunan perlu dilayani dandiikut sertakan dalam pembangunan dan juga diberikan pengertian yang sejelas- jelasnya tentang pengertian administrasi sehingga mereka dapat mengerti dan memahami arti dari pada administrasi yang sebenarnya. Di dalam pelaksanaan administrasi pembangunan desa tentunya harus dilaksanakan dengan baik dan lancar karena setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu ada hubungannya dengan administrasi. Berbicara mengenai masalah pembangunan daerah khususnya di desa dalam melihat kondisi masyarakat sekarang ini memang suatu hal yang menarik. Dalam pembangunan pedesaan yang akhir-akhir ini mendapat respon yang bagus dari pemerintah karena merupakan salah satu dari tujuan pemerintahan adalah menjadikan masyarakat yang makmur, sejahtera dan memperoleh kehidupan yang layak. Mengutamakan manusia dalam proyekproyek pembangunan pedesaan dipandang manusiawi dari para perencana juga dapat pula diartikan sebagai suatu permintaan yang sungguh-sungguh agar memberikan prioritas pada factor dasar dalam pembangunan pedesaan. Proyek-proyek pembangunan pedesaan adalah sarana bagi pertumbuhan dan perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi. Dengan demikian pembangunan itu dapat lebih berdaya guna bagi masyarakat itu sendiri untuk memperoleh hasil guna yang maksimal. Dalam kenyataan sehari-hari, harapan tersebut masih belum terlaksana sebagaimana yang diharapkan, karena pelaksanaan pembangunan desa belum dapat berjalan sebagaimana mestinya.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan amasalah adalah :
1.       Bagaimana Konsep pembangunan kota ?
2.       Apa pentingnya pembangunan desa ?
3.       Bagaimana Konsep Pengembangan desa ?
4.       Bagaimana strategi organisasional pembangunan masyarakat desa ?
C. Tujuan penulisan
1.       Agar kita dapat mengetahui pembangunan di kota sehingga nantinya aka ada perbedaan antara pembangunan di kota dengan pembangunan yang ada di desa.
2.       Agar dapat kita menyatakan bahwa area dikota lebih sempit dibandingkan dengan area di daerah kabupaten terutama di desa tersendiri.




 BAB II PEMBAHASAN
B. Pembangunan Kota
 1. Pengertian Kota Kota adalah suatu wilayah geografis tempat bermukim sejumlah penduduk dengan tingkat kepadatan yang relatif tinggi, dengan kegiatan utamanya di sektor nonpertanian. Masyarakat kota, selain terdiri atas penduduk asli daerah tersebut juga pendatang dan merupakan suatu masyarakat yang heterogen, tidak hanya dalam hal mata pencaharian, tetapi juga dalam hal agama, adat, dan kebudayaannya. Kota dapat merupakan satu unit administratif yang mempunyai organisasi pemerintahan sendiri, seperti pemerintah daerah tingkat I (dati I), dalam hal ini khusus untuk Jakarta, kotamadya yang berstatus daerah tingkat II (dati II) sebagai ibukota propinsi, dan kotamadya daerah tingkat II lainnya, tetapi dapat pula merupakan bagian dari unit administrasi lain dalam wilayah kabupaten/ daerah tingkat II, seperti kota administratif, kotamadya administratif, kota kecamatan sebagai ibukota kabupaten, dan kota kecamatan. Berdasarkan ukuran jumlah penduduk, kota diklasifikasikan sebagai megapolitan dengan jumlah penduduk di atas 5 juta, kota raya atau metropolitan dengan jumlah penduduk 1 sampai dengan 5 juta; kota besar dengan. jumlah penduduk 500.000 sampai dengan 1 juta; kota sedang dengan jumlah penduduk 100.000 sampai dengan 500.000; dan kota kecil dengan jumlah penduduk 20.000 sampai dengan 100.000. Kota-kota tersebut dapat mempunyai jangkauan pelayanan atau keterkaitan skala internasional, nasional, wilayah (melayani satu propinsi atau lebih) atau lokal (melayani beberapa kabupaten atau bagian dari satu kabupaten). Suatu kawasan atau wilayah yang berciri kota dapat melebihi satu wilayah administrasi dan mempunyai satu kota atau lebih sebagai pusatnya, disebut sebagai daerah perkotaan. Kota atau daerah perkotaan dapat membentuk satu sistem karena saling keterkaitannya, baik secara fisik maupun secara sosial ekonomi. Untuk kepentingan perumusan kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan, kota atau daerah perkotaan dibagi atas empat kelompok perkotaan berdasarkan peranan dan fungsi pelayanannya dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional. Keempat kelompok tersebut adalah kota atau daerah perkotaan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan nasional, kota atau daerah perkotaan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan wilayah, kota atau daerah perkotaan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan lokal, dan kota atau daerah perkotaan lainnya yang mempunyai fungsi khusus dalam menunjang sektor ekonomi tertentu.
 2. Kota Sebagai Pusat Kegitan Nasional Pusat kegiatan nasional adalah daerah perkotaan atau kota yang mempunyai wilayah pelayanan skala nasional, di samping merupakan pintu gerbang bagi keluar masuknya arus barang dan jasa, juga merupakan simpul perdagangan dunia internasional. Daerah tersebut merupakan pusat pelayanan jasa, produksi, dan distribusi serta merupakan simpul transportasi untuk pencapaian beberapa pusat kawasan atau propinsi. Kota metropolitan dan kota besar biasanya termasuk dalam kelompok ini karena kelengkapan sarana dan prasarana yang telah dimilikinya. Adapun pusat kegiatan wilayah adalah daerah perkotaan atau kota yang mempunyai wilayah pelayanan yang mencakup beberapa kawasan atau kabupaten, merupakan pusat pelayanan jasa, produksi dan distribusi, serta simpul transportasi untuk dan dari kawasan atau kabupaten. Kelompok ini biasanya meliputi kota besar dan kota sedang. Kelompok ketiga adalah pusat kegiatan lokal, yaitu daerah perkotaan atau kota yang mempunyai wilayah pelayanan beberapa kawasan dalam kabupaten dan umumnya merupakan kota sedang atau kota kecil. Kelompok yang keempat adalah daerah perkotaan atau kota yang mempunyai fungsi pelayanan khusus dalam menunjang pengembangan sektor strategis, menunjang pengembangan wilayah baru atau penyebaran kegiatan ekonomi dan berfungsi pula sebagai daerah penyangga aglomerasi pertumbuhan pusat kegiatan yang sudah ada. Tujuan pengelompokan tersebut adalah untuk dapat merumuskan kebijaksanaan yang lebih terarah dan sesuai dengan setiap kelompok tersebut.
 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Kota di Indonesia 1) Aktivitas kota (baik dominasi kegiatan pemerintahan/politis, perdagangan, pertahanan, pertambangan, manufaktur, dsb) yang pada akhirnya membentuk citra (image) kota. Citra kota tersebut dapat menentukan struktur simbolis yang akan diperhatikan, diingat dan dianggap penting oleh oleh kelompokkelompok pemukim di kota itu atau oleh para pengunjung.kemudian; 2) Aktivitas kota tentunya sangat ditunjang oleh potensi fisik wilayah;3 penduduk kota (baik penduduk asli maupun pendatang) yang melakukan aktivitas pemenuhan kebutuhan hidupnya di kota juga merupakan tulang punggung penggerak dinamika kehidupan kota; 4) Berbagai faktor-faktor di atas akhirnya perlu ditunjang dengan faktor kebijakan politis pemerintahan yang berwenang yang juga mendorong tumbuh dan eksisnya suatu kota.
 3 . Pentingnya Pembangunan Desa Indonesia baru dapat disebut makmur kalau desa ikut makmur. Ketahanan nasional baru dapat disebut tangguh apabila seluruh segi-segi strategis kehidupan negara seperti sector ekonomi, komunikasi, transportasi laut, udara, darat, pabrik-pabrik besar dan lain-lain terkendali oleh pemerintah. Tetapi, hampir semua sektor ekonomi berada ditangan orang asing. Dilihat dari segi ketahanan nasional sector ekonomi yang seharusnya didominasi orang Indonesia asli secara merata di seluruh Indonesia. Dalam pola ketahanan nasional di masa depan, faktor desa perlu dibahas dan diperhatikan lebih serius serta dikonsepkan secara mendasar dan dikembangkan secara maksimal. Karena tidaklah berlebihan kalau disebut “pembangunan Indonesia tidak ada artinya tanpa membangun desa, ketahanan nasional berakar di desa, hari depan Indonesia terletak dan tergantung dari berhasilnya kita membangun desa”. Pembangunan memang identic dengan hal-hal yang bersifat fisik. Peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dapat dilakukan melalui pembangunan yang berbasis kemasyarakatan. Salah satu upaya yang dilakukan melalui Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat (PKPBM). Dengan program tersebut dari pihak pemerintah diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di desa secara optimal. Karena cukup banyak potensi desa yang belum maksimal dikembangkan dalam mensejahterakan masyarakat. PKPBM dilaksanakan melalui kemitraan multipihak pemangku kepentingan dengan pembentukan forum PKPBM antardesa dimana tugas forum merumuskan dan membahas hal-hal strategis dalam penyusunan rencana pembangunan desa. Tahap perencanaan PKPBM harus memperhatikan beberapa hal, termasuk permasalahan tata ruang, profil maupun potensi unggulan desa. Memang perlu disadari lebih lanjut dan dikaji lebih mendalam, bahwa sejak dahulu kala sampai sekarang desa merupakan dan tetap berfungsi sebagai tulang punggung kehidupan social politik Indonesia. Maka dari itu, sangatlah penting pembangunan desa dalam kondisi sekarang ini.
4. Pengembangan Desa
 1. Pengertiaan Desa Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1979 (UU No. 5/79) tentang Pemerintahan Desa disebutkan bahwa desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbeda dengan kota, desa mempunyai tingkat kepadatan yang tidak terlalu tinggi dan biasanya kegiatan utamanya adalah di sektor pertanian. Masyarakat desa pada umumnya merupakan masyarakat homogen dalam hal agama, adat, kebudayaan, dan juga dalam mata pencahariannya. Selanjutnya, sekelompok desa yang memiliki keterkaitan fungsional yang erat, baik secara sosial maupun ekonomi, akan membentuk suatu kawasan atau daerah perdesaan. Pada umumnya desa ini adalah dari kelompok atau tipe desa yang sama dan mempunyai sebuah pusat antar desa. Desa yang terdapat di Indonesia beragam kondisi, karakteris¬tik sosial ekonomi, dan tingkat perkembangannya. Berdasarkan tingkat 

Download File Docs Word Lengkap pada link berikut :
http://covelign.com/17JH

No comments:

Post a Comment