🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻
http://evassmat.com/Dg6j
PENGUKURAN LAJU PAPARAN RADIASI PADA RUANG OPERATOR DI INSTALASI RADIOLOGI
RUMAH SAKIT TINGKAT II PELAMONIA MAKASSAR
KARYA
TULIS
ILMIAH
Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Tugas Akhir Pada Akademi Teknik Radiodiagnostik Dan Radioterapi
(ATRO )
Muhammadiyah Makassar
Oleh:
ISMATUL FAHRIYATI
NIM : 14071
AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI (ATRO) MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2017
ABSTRAK
ISMATUL FAHRIYATI. 2017.
PENGUKURAN LAJU PAPARAN RADIASI PADA RUANG OPERATOR DI INSTALASI RADIOLOGI
RUMAH SAKIT TINGKAT II PELAMONIA MAKASSAR .
Tujuan
penulisan untuk mengetahui berapa nilai laju paparan radiasi pada ruang
operator di instalasi radiologi Rumah Sakit Tingkat II Pelamonia Makassar.
Penelitian
ini dilakukan di Rumah Sakit Tingkat II Pelamonia Makassar tahun akademik
2016/2017 dengan metode deskriptif.
Nilai laju paparan radiasi
pada ruang operator Radiologi Rumah Sakit Tingkat II Pelamonia Makassar didapat
adalah 0 mGray/jam
maka ruang operator Radiologi dikategorikan aman bagi pekerja dan lingkungan
sekitar.
Download File KTI Lengkap file Dokumen MS.World pada link Berikut
🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻
http://evassmat.com/Dg6j
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kemajuan dan perkembangan ilmu
pengetahuan semakin cepat, penggunaan radiasi pengion diberbagai bidang kehidupan
semakin meningkat, misalnya dibidang kedokteran khususnya dibagian radiologi.
Pemanfaatan radiasi pengion dalam
berbagai bidang kegiatan disamping memberikan manfaat yang sangat besar bagi
dunia kedokteran, juga berpotensi memberikan efek merugikan, terutama bagi
operator sinar-X dan pekerja radiasi lainnya. Proteksi radiasi merupakan aspek
yang sangat penting dalam pengendalian efek merugikan ini. Oleh sebab itu
setiap instalasi radiologi harus memperhatikan proteksi radiasi.
Dalam proteksi radiasi salah satu hal
yang terpenting yang harus diperhatikan adalah dinding ruangan sinar-X.
Kementrian Kesehatan RI (2008) menetapkan bahwa dinding ruangan harus terbuat
dari Pb 2 mm, yaitu berupa bata merah dengan ketebalan 25 cm dan massa jenis
2,2 g/cm3, atau beton dengan ketebalan 20 cm, sehingga tingkat
radiasi di sekitar ruangan pesawat sinar-X tidak melampaui Nilai Batas Dosis
(NBD) 1 mSv/tahun untuk masyarakat umum.
Sementara (Nilai Batas Dosis) NBD untuk
pekerja radiasi sebesar 20 mSv/tahun. Untuk melindungi operator dan pekerja
radiasi yang berada diruangannya, agar tetap berada di bawah NBD, biasanya
radiografer mengontrol pasiennya dari ruang operator, antara ruang operator dan
ruang sinar-X dilapisi dengan timbal (Pb) dengan ketebalan tertentu sehingga
radiasi pada ruang operator berada pada batas yang diijinkan, selain itu agar
operator dapat mengamati pasien dari ruang operator, biasanya diantara kedua
ruangan itu digunakan kaca yang terbuat dari Pb. Kaca Pb merupakan kaca khusus
yang digunakan untuk proteksi radiasi.
Sesuai pengalaman penulis sewaktu
melakukan peraktek kerja lapangan (PKL) di RS.Tingkat II Pelamonia Makassar,
frekuensi pemakaian cukup tinggi oleh pekerja radiasi dan ruang operator tempat
radiografer melakukan kegiatan ekspos sekilas sangat dekat dengan sumber
radiasi, dan salah satu upaya pengamanan radiasi untuk melindungi para pekerja
radiasi dari bahaya radiasi yang ditimbulkan akibat penggunaan zat radioaktif
dan atau sumber radiasi lainnya adalah dengan melakukan pengukuran paparan
radiasi di instalasi radiologi secara periodik. Maka untuk itulah diperlukan
pengukuran sehingga saya tertarik meneliti dan menganalisa tentang karya tulis
ini dengan judul “Pengukuran Laju
Paparan Radiasi Pada Ruang Kontrol di Instalasi Radiologi RS. Tingkat II
Pelamonia Makassar”
B.
Rumusan
Masalah
Masalah yang penulis akan bahas adalah :
1.
Berapa nilai laju paparan
radiasi pada ruang operator di Instalasi Radiologi RS.Tingkat II Pelamonia
Makassar ?
2.
Bagaimana upaya-upaya
menekan paparan radiasi pada ruang operator di RS.Tingkat II Pelamonia Makassar
?
C.
Tujuan
Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penulis adalah :
1.
Untuk mengevaluasi nilai laju paparan radisi
pada ruang operator di Instalasi Radiologi di RS.Tingkat II Pelamonia Makassar.
2.
Untuk menjelaskan upaya-upaya menekan paparan
radiasi pada ruang operator di RS. Tingkat II Pelamonia
D.
Manfaat
Penelitian
1. Bagi
Institusi
Sebagai
tambahan pengetahuan khususnya bagi mahasiswa ATRO tentang pengukuran laju paparan
radiasi pada ruang operator di instalasi radiologi RS.Tingat II Pelamonia
Makassar.
2. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan tentang proteksi
radiasi di instalasi radiologi.
3. Manfaat
Institusi
Dapat dijadikan sebagai acuan penelitian
apabila ada seseorang maupun kelompok yang ingin mengembangkan studi kasus ini ataupun yang mempunyai hubungan
dengan studi kasus ini.
Download File KTI Lengkap file Dokumen MS.World pada link Berikut
🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻
http://evassmat.com/Dg6j
No comments:
Post a Comment