KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan
saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah
ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai sumber daya pada mulanya
diartikan tenaga kerja manusia ditinjau secara fisiknya saja. Dengan kemampuan
fisiknya manusia berusaha mengambil manfaat materi yang tersedia
dilingkungannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak sedikitnya jumlah
penduduk serta unsur-unsur yang berkaitan dengan jumlah dalam batas tertentu
merupakan potensi dalam bidang pembangunan. Dengan jumlah penduduk yang banyak
merupakan sumber daya manusia untuk melakukan pembangunan. Bangsa yang sedang
membangun melalui pembangunan nasional yang berusaha meningkatkan hasilnya di
segala bidang kehidupan. Pembangunan nasional akan lebih bermakna sejauh
pembangunan itu mampu mewujudkan tujuan hakiki kebudayaan. Sumber daya manusia
sebagai pendukung pembangunan adalah perilaku produktif dari manusia dalam
bentuk tindakan nyata, sikap dan pengetahuan yang kondusif bagi terjadinya
perubahan-perubahan dari tradisi, sikap dan fikiran dalam menghadapi hari depan
dan perubahan dalam arti pembaharuan. Oleh karena itu dalam melaksanakan
pembangunan suatu wilayah atau negara perlu diketahui keadaan sumber daya
manusia yang ada di wilayah tersebut dan bagaimana pelaksanaannya. Sumber daya
manusia sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi memegang
peranan yang penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sumber
daya manusia menggunakan sumber daya-sumber daya lain yang dimiliki oleh
organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Mesin-mesin berteknologi canggih
sekalipun tidak akan ada artinya, jika sumber daya manusia yang menjalankannya
tidak berkualifikasi untuk mengerjakannya. Demikian juga dengan sumber daya
informasi. Sebaik dan selengkap apapun informasi yang diterima oleh organisasi,
tidak akan berarti apa-apa, jika kualitas sumber daya manusia yang ada tidak
mampu menterjemahkannya menjadi informasi yang berguna bagi perkembangan dan
kemajuan organisasi.
Sumber daya manusia sebagai salah satu sumber
daya yang ada dalam organisasi memegang peranan yang penting dalam keberhasilan
pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia menggunakan sumber
daya-sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi dalam rangka mencapai
tujuan. Mesin-mesin berteknologi canggih sekalipun tidak akan ada artinya, jika
sumber daya manusia yang menjalankannya tidak berkualifikasi untuk
mengerjakannya. Demikian juga dengan sumber daya informasi. Sebaik dan
selengkap apapun informasi yang diterima oleh organisasi, tidak akan berarti
apa-apa, jika kualitas sumber daya manusia yang ada tidak mampu
menterjemahkannya menjadi informasi yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan
organisasi.
Sumber daya manusia adalah penduduk yang siap,
mau dan mampu memberikan sumbangan terhadap usaha mencapai tujuan
organisasional. Dalam ilmu kependudukan, konsep sumber daya manusia ini dapat disejajarkan
dengan konsep tenaga kerja (manpower) yang meliputi angkatan kerja (labor
force) dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja yang bekerja disebut juga
dengan pekerja. (Ndraha, 1999).
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
pengertian sumber daya manusia?
2.
Sektor
Publik
3.
Manajemen
sector public
4.
Manajemen
Sumber Daya Manusia Sektor Publik
5.
Isu
Isu strstegis Manajemen Sumber Daya Manusia dan Reformasi Birokrasi
6.
Kondisi
Ideal Birokrasi
C.
TUJUAN
PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sumber Daya Manusia
Sumber daya
manusia merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang
mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam
menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti
sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi yang
mengelola sumberdaya alam (SDA).
B.
Sector
Publik
Sektor publik adalah sektor ekonomi
yang menyediakan berbagai layanan upemerintah kepada masyarakat.
Komposisi sektor publik berbeda
antarnegara, tetapi mumnya mencakup bidang militer, kepolisian, transportasi
umum, pendidikan, dan kesehatan.
Sector public memiliki karateristik
tertentuyang tidak melekat dalam sector privat yaitu tidak berorientasi pada
perolehan keuntungan (profit) namun pada kepentingan masyarakatserta dimiliki
oleh pemerintahan dan bukan merupakan kepemilikan pribadi.karena harus memenuhi
kebutuhan masyarakat dengan kepentingan beragam,sector public membutuhkan
manajamen khasuntuk organisasi yang besar yakni birokrasi.Dalam mengemban
tugasnya ang sangat berat, birokrasi mendapat stigmasebagai organisasi dengan
stereotype lamban dan hirarkis seigga terkesan lebh negative disbanding dengan
citra perusahaan sebagai presentasi dinamika sector public.Sekalipun demikian
harus tetap diingat bahwa meskipun memilik karaktristik berbeda, dalam berbagai
hal sector public memiliki kesamaan dengan sector privat.Baik public maupun
privat pada dasarnya bagian tak terpisahkan dalam denyut kehidupan masyarakan
khususnya di bidang ekonomi.
Sector public dalam menjalin
kemitraan dalam mencapai kesejahteraan masyarakat.Dibidang tertentu partnership
tersebut dapat diwujudkan sebagaimana Silvestre (2012) untuk pelayaran dan
penyediaan air bersih misalya.Dalam batas tertentu implikaasi kebijakan
kemitraan antar setor public dan private secara positif mendoron efektifitas
reformasi birokrasi khususnya dalam menekan penggunaan biaya organisasional
pada tingkat yag lebih rendah,peningkatan kualitas layanan public,serta akses
masyarakat terhadan layanan public yang semakin luas.
Sektor public dapat
dikonseptualisasikan secara spesifik seluruh aktifitas atau kegiatan pemerintah
untuk memenuhi kebutuhan public atau masyarakat,
Kebutuhan
masyarakat meliputi semua sisi kehidupan mulai dari kebutuhan pokok berupa
ekonomi, pendidikan, kesehatan, hinnga kebutuhan sekunder laiinya.Hal ini
dilakukan pemerintah karna sudah kewajiibannya.
Sektor public dapat pula dipandang
dari sisi lingkungan (enfiromrental perspective).Jika dilihat dari prespektif
lingkungan, maka terdapat sejumlah factor determinan yang mempengaruhi keadaan
sector public.Faktor-faktorlingkungan tersebut meliputi factor ekonomi,
politik, social, budaya, dan teknologi.Lingkungan bersifat sangat dinamis yakni
selalu mengalami perubahan secara berkelaanjutan.Perubahan yang terjadi alam
lingkungan mempengaruhi efektifitas sector public dalam memberikan pelyanan
untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.Untuk merespon perubahan
tersebut, sector public harus melakukan transformasi diri dalam berbagai bentuk
strategi misalnya reformasi, restrukturisasi, dan sebagainya.Termasuk pula
dalam hal ini adalah memposisikan manajemen sector public sebagai bagian
penting dalam rangka memenuhi tuntutan perubahan linkungan tersebut.
C.
Manajemen
sector public
manajemen sektor public adalah turunan dari akuntansi manajemen. Secara definisi
akuntansi manajemen adalah
suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengalisaan, pengakumulasian,
pengkomunikasian informasi keuangan yang digunakan oleh manajemenperencanaan untuk pengambilan
keputusan.
Manajemen
sector public secara procedural mengalami pemuktairan sesuai dengan
perkembangan yang terjadi baik pada lingkup local maupun pada tingkat
global.Karakteristik public mengalami transformasi dihampir semua wilayah di
dunia ini.Setiap Negara beruaha memasarkan potensi masing masing melalui
mekanisme pemasaran keunggulan bangsa yang menempatkan diri sebagai bangsa
pemenang dalam persaingan.Transformasi sector public diperlukan tidak lain
adalah untuk menjadikan suatu Negara menjadi lebih produktif dan memiliki daya
saing yang didukung dengan perbikan kebijakan oleh policymakers.Hasil
transformsi tersebut secara nyata tampak dengan adanya peningkatan kualitas
layanan public untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Manajemen sector public yang
selalu berorientasi pada kepentingan public telah menutup ruang sangat rapat
bagi kemungkinan munculnya ambivalensi birokrasi.
Factor
kepemimpinan (leadership) memang peran yang sangat penting dalam
mengimplementasikan strategi kewirausahaan sector public.Oleh karena itu sangat
penting artinya dalam sector public untuk memposisikan program kepemimpinan
menjadi prorioritas utama.Kepemimpinan efektif dalam reformasi sector public
adalah subyek yang mampu melakukan kreasi dan inovasi atas terciptanya berbagai
daya sumber baru untuk menambah nilai tambah bagi keberadaan sector public itu
sendiri.Pengembangan kepemimpinan untuk sector public menjadi dasar bagi setiap
upaya apresiatif terhadap manajemen sector public.
Untuk memenuhi
sector public,khususnya dalam manajemen birokrasi yang selama initerkooptsi
politik,dilakukan reformasi dengan membenah masalah masalah internal.Berbagai
masalah internal tersebut diatasi melalui pembenahan berfokus pada
organisasi,proses kerja,SDM,peekrutan,akuntabilitas kerja,pengawasan,pelayanan
public,serta perbaikan pola piker dan budaya organisasi.Uuntuk memperbaiki
iklim dan manajemen internal birikrasi tersebut sungguh tidk mudah karna
permasalahan yang dihadapi sangatlah kompkeks,khususnya di area perbaikan
sumber daya manusia.Diperlukan berbagai instrument yang dapat mendukung
pembenahan tersebut,misalnya teknologi yang dapat berfungsi sebagai instrument
untuk mempermudah pri[oses peubahan.Teknologi untuk SDM tersebut diaplikasikan
dalam proses pengumpulan data tentang pekerjan serta proses rekrutmtmen dan
seleksi calon pegawai sehingga dapat diambil keputusan secara tepat dan
efektif.Penggunan tekonologi informasi untuk SDM sector public
dikonseptuaisasikan sebagai praktek sistem informasi manajemen SDM.Terdapat
berbagai tantangan sistem inforamasi yang harus dihadapi pemerintah dalam
memperaktekn teknologi informasi dan SDM diantaranya adalah
komputasi,pemanfaatan jaringan internet dan intranet dan lain lain.Bila
pemerintah sudah bias mengatasi berbagai tantangan tesebut secara efektif maka
reformasi birokrasi sebagai bagian integral dalam perbaikan sector public yang
bertumpu pada pembenahan manajemen SDM sector public akan semakain mudah
diwujudkan.
D.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor
Publik
Peran MSDM
sector public secara khusus difokuskan pada aspek pelayanan public.Hakekat dari
sector public tidak lain adalah pemberian pelayanan terhadap kepentingan semua
anggota masyarakat.Konseptualisasi yang dapat dikembangkan untuk MSDM sector
public adalah perbaikan kualitas pelayanan secara terus menerus dengan
mengguanakan MSDM berbasis kompetensi.Dalam konteks pelayanan public,MSDM
sector public dapat dilihat dari 4 prespektif yakni fungsi,proses,berbagai
nilai,dan sistem (Klinger 1998).
Fungsi
fungsi MSDM secara klasik dapat diidentifikasi meliputi peencanaan SDM,
rekrutmen, seleksi, penggajian, penilaian kerja, pelatihan dan pengembangan
hingga pemberhetian.Sementara proses MSDM diantaranya meliputi sejumlah
kegiatan dalam mngalokasikan berbagai sumber daya yang terbatas untuk kegiatan
kegiatan berorientasi pada pelayanan masyarakat.Dalam konteks keterbtasan
sumber daya yang harus dialokasikan itulah muncul kebutuhan untuk memenuhi
sejumlah nilai MSDM dalam bentuk misalnya efisiensi, efektifitas, rasionalitas,dan
dalam konteks administrasi baru harus ditambah pula dengan nilai keadilan
social.
Di
Indonesia penggunaan MSDM berbasis kometensi telah dikembangkan untuk berbagai
fungsi,misalnya dalam penyelenggaraan program pendididkan pelatihan (diklat)
untuk peningkatan kompetensi PNS. Ini menandakan bahwa sector public di
Indonesia telah berbenah dengan menerapkan MSDM berbasis kompetensi untuk
pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan sebagai satu misal. Sekalipun
demikian,evaluasi terhadap pelaksanaan dan dampak dari program pelaksanaan
tersebut harus menjadi bagian pnting pula dari ikhtiar perbaikan birokrasi
secara berkenjutan. Sementara untuk fungsi MSDM sector lainnya yakni penggajian
juga diupayakan juga merujuk pada aplikasi MSDM berbasis kompetensi.
E.
Isu Isu Srategis Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Reformasi
Birokrasi
MSDM sector public dengan segala fumgsinya di Indonesia
mengalami perubahan positif dengan berbagai fenomena yang dapat
dikonseptualisasikan sebagai isu isu strategis. Perubahan terjadi dalam
berbagai fungsi MSDM misalnya dalamhal pengadaan PNS. Saat ini pemerintah
tengah melaksanakan kebijan moratorium atau penghentian sementara untuk untuk
pengadaan PNS. Saat ini pemenrintah tengah melaksanakan kebijakan moratorium atau
penhentian sementara untuk pengadaan PNS. Dalam hal ini kementrian dalam negri
Indonesia memberi ruang yang luas bagi kepala daerah (gubrnur) untuk dapat
berperan lebih aktifdalam rangka melakukan penataan PNS di daerah selama masa
moratorium yang berlaku selama 12 bulan kedepan terhitung mulai bulan september
2011. Selama berlakunya kebijakan masa moratorium tersebut dilakukan pentan PNS didaerah yakni
di tingkat provinsi.
Berbagaiupaya
reformasi birokrasi dirumuskan dan dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman
Negara dan wilayah lain yang telah melakukan perbaikan birokrasi. Reformasi birokrasi
juga menyangkut ikhwal pilihan public, gaya manajemen, pencarian cara terbaik
dalam membuat pekrjaan dapat berfungsi secara secara efektif, penetapan target
secara rasional, pengembangan “deliverology” atau ilmu pelayanan, memberi nilai
tambah dalam setiap kebijakan, serta public “valuce” dan “citizen empowerment”
sebagai nilai baru reorientasi birokrasi.
Arah reformasi dengan
betumpu pada pada aplikasi MSDM berbasis kompetensi serta mempertimbangakan
bwebagai isu strategis yang berkembang mendapat kejelasan dari sejumlah ahli.
Dengan demikin dapat disimpulkn bahwa birokrasi wajah baru adalah birokrasi
yang mampu memberi nilai tambah kepadas siapapun pihak yang dilyani.
F.
Kondisi Ideal Birokrasi
Kondisi
ideal biroras dapat digambarkan sebagai penyedia masyarakat yang berkualitas.
Berbagai sector kehidupan mayarakat dapat dipenihi fungsi birokrasi. Di dalam
birikrasi yang ideal terdapat serangkian instruksi dan prosedur kegiatan yang
terstandarisasi sebagai panduan dalam melakukan kegiatan kegiatan pelayanan
untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan yang beragam dan selalu berubah,
birokrasi selalu berupaya melakukan perbaikan proses pelayanan.
Di dalam birokrasi ideal terdapat
serangkaian instruksi dan prosedur kegiatan yang terstandarisasi sebagai
panduan dalam melakukan kegiatan kegiatan pelayanan untuk memenuhi kepentingan
dan kebutuhan masyrakat. Format birokrasi ideal yang selalu responsive terhadap
perubahan dan tuntutan kebutuhan masyarakat dikenal dengan kegiatan
reorganisasi, reformasi, task oriented vs process oriented,atau birokrasi
dengan karateistik vertical star-up serta prinsip lean dan cost saving yang
mampu memberi nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat. Birokrasi sebagai
instrument sector public dalam melayani kebutuhan masyarakat didukung
sepenuhnya oleh aparatur yang professional. Bagi birokrasi, kompetensi sebagai
fundamen dalam pengelolaan SDM aparatur khususnya dalam mengukur efektifitas
PNS sebagai human capital.
No comments:
Post a Comment