MAKALAH
INTEGRASI NASIONAL
(NKRI)
GURU
PEMBIMBING
Dra.
Since
Disusun
oleh:
1.CEVIN IMANUEL WIRAYANA.
2. ANNISA
3.ANANDA PUTRI RAHAYU S.
4.NUR NADIYAH IKHSANI
5. FADILLAH NUR CAHAYA R.
6. YASMIN NABILA
7. ZHANAS AMANDA C.
8. M.FAHMI FAHRESY IWAN
SMA NEGERI 11 MAKASSAR
X MIPA 1
1.1 PENGERTIAN INTEGRASI NASIONAL.
Secara
etimologi integrasi nasional terdiri dari dua suku kata yaitu integrasi
dan nasional:
1. Integrasi:
Integrasi
berasal dari bahasa Latin yaitu integrate yang artinya memberi tempat bagi suatu unsur demi suatu
keseluruhan
2. Nasional:
Integrasi
berasal dari bahasa Latin yaitu integrate yang artinya memberi tempat bagi suatu unsur demi suatu
keseluruhan
Jadi Integrasi
nasional adalah pembentukan suatu identitas nasional dan penyatuan berbagai
kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah.
INTEGRASI
NASIONAL TERBAGI ATAS 3 YAITU:
1. INTEGRASI POLITIK :
adimensi vertikal
dan horisontal
Dimensi yang
bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa, baik antara elit politik
dengan massa pengikut
Dimensi
horisontal menyangkut hubungan yang berkaitan dengan masalah teritorial
2. INTEGRASI EKONOMI:
Integrasi
ekonomi berarti terjadinya saling ketergantungan antardaerah dalam upaya
memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Adanya saling ketergantungan menjadikan
wilayah dan orang-orang dari berbagai latar akan mengadakan kerjasama yang
saling menguntungkan dan sinergis.
3. INTEGRASI SOSIOLOGI
BUDAYA:
Integrasi sosial
budaya merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga
menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebur dapat meliputi ras,
etnis, agama bahasa,
1.2 Sumber Historis
, Sosiologis, Politik tentang Integrasi Nasional
Menurut Suroyo
(2002)
sejarah bangsa
kita sudah mengalami pembangunan integrasi sebelum bernegara Indonesia yang
merdeka, ada tiga model integrasi
dalam sejarah
perkembangan integrasi di
Indonesia.
1.Model
Integrasi Imperium Mojopahit
Dimulai dengan
konsentris pertama yaitu wilayah inti kerajaan (nagaragung): pulau Jawa dan
Madura yang diperintah langsung oleh raja dan saudara-saudaranya
2.Model
Integrasi Kolonial
Pemerintah
kolonial mampu membangun integrasi wilayah juga dengan menguasai maritime, Integrasi model kolonial
ini tidak mampu menyatukan segenap keragaman bangsa Indonesia
3.Model
Integrasi Nasional Indonesia
Model
integrasi ini merupakan proses berintegrasinya bangsa Indonesia sejak bernegara
merdeka tahun 1945, Kemajuan intergrasi
ini adalah kesadaran bangsa Indonesia yang mengalami pendidikan
1.3 Faktor-Faktor
Pembentuk Integrasi Nasional
1. Rasa Senasib Seperjuangan
Rasa senasib
seperjuangan di masa lalu yang terbawa sampai dengan masa sekarang menjadi
salah satu faktor pendorong untuk mewujudkan integrasi nasional. Jika di masa
lalu rasa senasib seperjuangan digunakan untuk memujudkan kemerdekaan
Indonesia, di era sekarang ini rasa senasib seperjuangan digunakan untuk
memperkuat stabilitas nasional demi terwujudnya persatuan Indonesia dalam
integrasi nasional.
2. Pemaknaan Ideologi Nasional
Pemaknaan
ideologi nasional yaitu Pancasila dilakukan melalui implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan integrasi nasional di
Indonesia
3. Keinginan Untuk Bersatu
Dalam
kehidupan berbangsa negara dan berbangsa Indonesia, keinginan untuk
mempersatukan bangsa merupakan salah satu perwujudan nilai-nilai luhur
Pancasila sebagai dasar negar
4. Antisipasi Ancaman dari Luar
mengantisipasi
ancaman dari luar dalam kaitannya dengan bahaya globalisasi dan modernisasi,
integrasi nasional perlu diwujudkan di setiap lapisan masyarakat yang ada
tinggal di wilayah Indonesia.
1.4 Faktor-Faktor
Penghambat Integrasi Nasional
1. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan
Kurangnya
penghargaan terhadap kemajemukan yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat
Indonesia sendiri membuat kemajemukan itu terkikis secara perlahan-lahan
2. Kurangnya Toleransi
Kurangnya
toleransi terhadap keberagaman dan kemajemukan yang ada di masyakat menjadi
salah satu penyebab konflik sosial.
3. Kurangnya Kesadaran Diri
Kurangnya
kesadaran diri menjadi salah satu faktor yang mengambat terwujudnya integrasi
nasional dimana masyarakat
menjadi lebih individualistis dan cenderung tidak memperdulikan kondisi dan situasi
1.5 Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional
a. Dinamika Integrasi bangsa, Tanggal 15
Agustus 2005 melalui MoU (Memorandum of Understanding) di Vantaa,
Helsinki, Finlandia, pemerintah Indonesia berhasil secara damai mengajak
Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
b. Dinamika Integrasi wilayah, Melalui
Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, pemerintah Indonesia mengumumkan
kedaulatan wilayah Indonesia yakni lebar laut teritorial seluas 12 mil diukur
dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau
Negara Indonesia
c. Dinamika Integrasi nilai,
Pengalaman mengembangkan Pancasila sebagai nilai
integratif terus- menerus dilakukan, misalnya melalui kegiatan pendidikan
Pancasila baik dengan mata kuliah di perguruan tinggi dan mata pela jaran di
sekolah.
d. Dinamika Integrasi elit-massa ,
ditandai dengan seringnya pemimpin mendekati
rakyatnya melalui berbagai kegiatan. Misalnya kunjungan ke daerah, temu kader
PKK, dan kotak pos presiden
e. Dinamika Integrasi tingkah laku,
Mewujudkan perilaku integratif dilakukan dengan
pembentukan lembaga-lembaga politik dan pemerintahan termasuk birokrasi.
KESIMPULAN
Istilah
integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan
nasional. Yang bermakna suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai
aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas
nasional atau bangsa yang harus dapay menjamin terwujudnya keselarasan,
keserasianm dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu
bangsa.
Adapun
kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah
sebagai berikut :
a) Menanamkan
nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan
b) Menghilangkan
kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
c) Meningkatkan
ketahanan rakyat
d) Penyebaran
dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir Pancasila
e) Menumpas
setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f) Membentuk
satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam
memerangi separatis.
No comments:
Post a Comment