SISTEM DAN
KOMUNIKASI PERKANTORAN
A. SISTEM PERKANTORAN
1. PENGERTIAN SISTEM
PERKANTORAN
Sistem perkantoran adalah segenap
rangkaian prosedur yang telah menjadi pola kebulatan, tata kerja, dan tata
tertib dalam penyelesaian sesuatu bidang kerja atau fungsi pokok dalam suatu
organisasi.
2. Prinsip Prinsip Sistem
Perkantoran
1. Sistem-sistem
perkantoran hendaknya sederhana sehingga mempermudah pengawasan.
2. Spesialisasi hendaknya dipergunakan sebaik-baiknya.
3. mencegah kekembaran pekerjaan terutama pada formulir-formulir.
4. Sistem-sistem hendaknya flekdsibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang berubah.
5. Pembagian tugas-tugas yang tepat.
6. Penggunaan mesin-mesin perkantoran yang sebaik-baiknya.
7. Pekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai yang seminim-minimnya.
2. Spesialisasi hendaknya dipergunakan sebaik-baiknya.
3. mencegah kekembaran pekerjaan terutama pada formulir-formulir.
4. Sistem-sistem hendaknya flekdsibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi yang berubah.
5. Pembagian tugas-tugas yang tepat.
6. Penggunaan mesin-mesin perkantoran yang sebaik-baiknya.
7. Pekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai yang seminim-minimnya.
3. Perencanaan Sistem
Perkantoran
Perencanaan Sistem Perkantoran menyangkut penetapan tujuan, haluan, sistem, prosedur, dan metode yang perlu dilaksanakan dalam kaitannya dengan:
a.
Pekerjaan rutin dan arus lalu lintas pekerjaan perkantoran.
b.
Rancangan dan pemakaian formulir perkantoran
c.
Pengunaan peralatan dan perlengkapan perkantoran.
Manfaat perencanaan sistem perkantoran yang baik :
a.
Kelancaran, dan mencegah kesalahan pekerjaan
b.
Pengurangan keterlambatan, hambatan
c.
Kontrol yang lebih baik terhadap pekerjaan
d.
Penghematan tenaga kerja dan biaya tatausaha
e.
Kordinasi berbagai seksi dalam organisasi
f.
Kemudahan dalam melatih para pegawai tatausaha.
4.
Azas Sistem Perkantoran
Asas Sistem perkantoran yang baik sbb:
a.
Arus kerja lancar.
b.
Menghindari kekembaran kerja dan warkat.
c.
Mondar-mandirnya para petugas berlangsung minimum.
d.
Menghindari tulis-menulis yang tidak pertu.
e.
Memanfaatkan kelebihan spesialisasi dalam pelaksanaan kerja.
f.
Menjaga jumlah pekerjaan dengan perbekalan kertas minimum.
g.
Mencegah banyaknya pencatatan dan pengecekan yang tak perlu, dengan
menerapkan prinsip manajemen berdasarkan pengecualian (bilamana prosedur rutin
telah ditetapkan dan dijadwalkan, maka tidak perlu semua urusan dilakukan
pencatatan, kecuali ada hal-hal khusus, itupun seminimal mungkin.
h.
Memanfaatkan mesin-mesin, tetapi tidak berlebihan.
i.
Tidak rumit tapi efektif.
5.
Pentingnya Sistem Perkantoran
a.
Mengakibatkan pekerjaan kantor menjadi lancer.
b.
Memberikan pengawasan yang lebih baik mengenai apa yang
dilakukan dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan.
c.
Mengakibatkan penghematan dalam biaya tetap dan biaya tambahan.
d.
Menimbulkan koordinasi yang lebih baik diantara bagian-bagian
yang berlainan.
e.
Membantu dalam latihan pegawai baru.
f.
Dihubungkan dengan formulir perkantoran, alat pekerjaan tata
usaha yang penting.
6. Karakteristik
sistem
a.
Fleksibel
b.
Mudah diadaptasikan
c.
Sistematis
d.
Fungsional
e.
Sederhana
f.
Pemanfaatan sumber daya yang optimal.
7.
Unsur
Sistem
a.
Input
b.
Processing
c.
Output
d.
Feedback
e.
Pengawasan
B. KOMUNIKASI PERKANTORAN
1. Pengertian Sistem
Perkantoran
Pengertian Komunikasi Kantor Komunikasi kantoradalah proses
penyampaian berita dari suatu pihak kepada pihak lain, yang berlangsung atau
yang terjadi dalam suatu kantor. Komunikasi ini
dapat dilakukan secara lisan (langsung maupun dengan alat komunikasi),
maupun dalam bentuk tulisan.
2. Jenis
JenisKomunikasi Kantor
Berikut ada beberapa jenis komunikasi kantor:
a. Komunikasi
atas ke bawah
Salah satu jenis komunikasi kantor yang
pertama adalah komunikasi yang bisa disebut dengan komunikasi atas ke bawah,
atau komunikasi top down. Komunikasi ini menunjukkan dua hal, yaitu bahwa
pengirim pesan memiliki kedudukan struktural yang lebih tinggi daripada
penerima pesan. Dengan kata lain, komunikasi ini layaknya komunikasi antara bos
dan pembantunya.
b. Komunikasi bawah ke atas
Jenis komunikasi yang kedua dapat dianggap
sebagai lawan dari komunikasi yang pertama. Komunikasi yang kedua, seperti
judulnya, adalah komunikasi bawah ke atas. Mungkin kamu telah menduga bahwa
maksud dari komunikasi ini adalah komunikasi yang berasal dari komunikator yang
berkedudukan secara struktural lebih rendah daripada komunikan yang diajak
bicara. Dan memang, itulah yang dimaksud dengan komunikasi bawah ke atas.
c.
komunikasi
Vertikal
Komunikasi vertikal sebenarnya mengandung
baik komunikasi bawah ke atas ataupun komunikasi atas ke bawah. Komunikasi
vertikal ini terjadi ketika komunikasi bawah ke atas dan komunikasi atas ke
bawah terjadi secara bersamaan, atau dalam waktu yang berdekatan. Pada
praktiknya, hampir selalu komunikasi ini terjadi karena biasanya komunikasi
atas ke bawah atau sebaliknya akan segera direspons oleh komunikan yang sedang
diajak bicara.
Komunikasi vertikal merupakan salah satu
jenis komunikasi yang banyak terjadi di dalam sebuah kantor, oleh karena itu
komunikasi yang satu ini menempati posisi tersendiri sebagai salah satu di
antara jenis komunikasi besar yang terjadi di sebuah kantor. Apabila kamu
membaca jenis komunikasi adalah komunikasi vertikal, besar kemungkinan bahwa
yang dimaksud dengan komunikasi tersebut adalah salah satu jenis komunikasi
kantor.
d. Komunikasi
Horizontal
Dari namanya, mungkin telah kelihatan bahwa
komunikasi ini merupakan antitesa atau jenis yang berlainan secara langsung
dengan komunikasi vertikal. Hal ini memang benar, karena komunikasi horizontal merupakan
komunikasi yang dilakukan antara komunikator dan komunikan yang secara
struktural memiliki kedudukan yang sama. Dengan kata lain, baik komunikator dan
komunikan memiliki hubungan sebagai rekan kerja, entah posisinya sebagai
pegawai kebersihan, penerima tamu, dan lain sebagainya.
Komunikasi horizontal oleh karenanya tidak
mengandung unsur perintah ataupun kewajiban untuk mengikuti perkataan dari
orang lain yang terlibat dalam suatu pembicaraan, sekaligus juga tidak
memberikan hak komunikator untuk menyuruh komunikan yang dia ajak bicara karena
posisinya sama-sama setara.
e. Komunikasi lisan
Sesuai namanya, komunikasi ini adalah
komunikasi yang dilakukan dengan media lisan alias melalui percakapan secara
langsung antara komunikator dan komunikan yang diajak bicara dalam suatu
komunikasi tertentu. Komunikasi lisan merupakan jenis komunikasi yang
didasarkan pada media penyampaian pesan tersebut, yang dalam hal ini adalah
pada bentuk lisan yang dimiliki oleh komunikasi ini. Komunikasi lisan adalah
salah satu jenis kantor yang paling banyak dilakukan dalam kehidupan kantor
sehari-hari karena sifatnya yang fleksibel dan bisa dilakukan oleh hampir semua
orang dan tentunya memberikan feedback yang memiliki kekhasan, yaitu adanya
dimensi ikatan personal yang bermain di antara komunikasi lisan, baik bernilai
positif ataupun negatif.
f.
Komunikasi tulisan
Komunikasi tulisan adalah pasangan dari
komunikasi lisan. Seperti yang mungkin telah kau duga, komunikasi tulisan
adalah komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan media tulisan oleh para komunikatornya
untuk menyampaikan pesan pada komunikan yang mereka miliki. Komunikasi tulisan
biasanya banyak dilakukan pada mereka yang sangat sulit untuk ditemui atau pada
kebutuhan untuk mengomunikasikan suatu gagasan pada khalayak yang luas tetapi
waktunya terbatas.
3. Sarana komunikasi kantor
sarana komunikasi yg ada dikantor
diantaranya :
a. Tatap Muka Langsung
b. Surat Menyurat antar seksi (Nota Dinas)
c. Telpon antar Seksi
d. Speaker pengumuman yg ada di tiap ruangan
e. Suatu Aplikasi intranet yg bernama : Pop Up
f. e-mail
g. Group WA Kantor
4.
Unsur Unsur Komunikasi
Terdapat beberapa unsur
komunikasi, antara lainnya adalah :
a.
Komunikator
Komunikator merupakan
pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses komunikasi. Dengan
kata lain, komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki
inisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau interaksi.
Komunikator tidak hanya
berperan sebagai pengirim pesan saja. Akan tetapi juga memberikan sebuah respon
atau tanggapan dan menjawab dari proses komunikasi yang sedang berlangsung.
Baik itu secara langsung
maupun tidak langsung.
b.
Pesan Atau Informasi
Pesan atau informasi
merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan bisa berupa
sebuah kata-kata, tulisan, gambaran, atau sebuah perantara lainnya.
Pesan ini mempunyai
inti, yaitu mengarah pada usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang
lain.
Inti pesan akan selalu
mengarah kepada tujuan akhir komunikasi tersebut.
c.
Sarana Komunikasi atau Channel
Sarana komunikasi atau
channel dapat disebut dengan media yang digunakan sebagai penyalur pesan dalam
sebuah proses komunikasi.
Pemilihan sarana atau
media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan
disampaikan.
d.
Komunikan atau Receiver
Komunikan adalah sebutan
bagi orang yang menerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator.
Komunikan dapat terdiri dari satu roang atau lebih dan bisa pula dalam bentuk
kelompok.
Dalam sebuah proses
komunikasi, komunikasi merupakan elemen penting karena dialah yang menjadi
sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk bisa mengerti pesan yang disampaikan dengan baik dan benar.
e.
Umpan Balik atau Feedback
Umpan balik bisa
diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang diberikan oleh komunikator
kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan akan terus
menerus bertukar peran
f. Dampak atau Effect
Dampak adalah efek
perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan.
Apabila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai dengan isi pesan, maka
komunikator telah berhasil dengan baik.
Dampak atau effect
sesungguhnya dapat dilihat dari personal opinion, public opinion, ataupun
majority opinion.
Namun semua itu mengarah
kepada perubahan yang terjadi pada komunikan setelah menerima pesan yang
disampaikan oleh komunikator.
5. Tujuan Komunukasi
Perkantoran
Berikut ada
beberapa tujuan komunikasi perkantorn
a. Supaya yang disampaikan komunikator dapat
dimengerti olehkomunikan. Agar dapat dimengerti oleh komunikan maka komunikatorperlu
menjelaskan pesan utama dengan sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin.
b. Agar dapat memahami orang lain. Dengan
melakukan komunikasi, setiap individu dapat memahami individu yang lain dengan
kemampuan mendengar apa yang dibicarakan orang lain.
c.
Agar pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi dan
pendekatan persuasif merupakan cara agar gagasan kita diterima oleh orang lain.
*.Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi dan pendekatan
persuasif kita mampu membangun persamaan presepsi dengan orang kemudian
menggerakkannya sesuai keinginan kita.
No comments:
Post a Comment