Judul
Buku : Danur
Nama Pengarang
: Risa
Saraswati
Penerbit, Cetakan ke- : Bukune, 1
Kota
Terbit
: Jakarta
Tahun
Terbit
: 2011
Jumlah
Halaman
: 216 Halaman; 13
x 19 cm
ISBN :
602-220-019-9
SINOPSIS NOVEL
“ Jangan
heran jika mendapatiku sedang berbicara sendirian atau tertawa tanpa seorangpun
telihat sedang bersamaku. Saat itu, mungkin saja aku sedang bersama salah satu
dari lima sahabatku.
Kalian
mungkin tak melihatnya… wajar. Mereka memang tak kasat mata dan sering disebut…
hantu. Ya, mereka adalah hantu, jiwa – jiwa yang penasaran atas kehidupan yang
dianggap mereka tidak adil.
Kelebihanku
dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukanku.kelebihan ini
membawaku ke dalam persahabatan unik dengan lima anak hantu belanda. Hari –
hariku dilewati dengan canda tawa peter, pertengkaran hans dan hendrick—dua
sahabat yang sering berkelahi—alunan lirih biola William, dan tak lupa:
rengekan si Bungsu Jahnsen.
Jauh dari
kehidupan “normal” adalah harga yang harus dibayar atas kebahagiaanku bersama
mereka. Dan semua itu harus berubah ketika persahabatan kami meminta lebih,
yaitu kebersamaan selamanya. Aku tak bisa member itu. Aku mulai menyadari bahwa
hidupku bukan hanya miliku seorang…”
“Namaku
Risa. Aku bisa melihat “mereka”. Dan “mereka”, sesungguhnya, hanya butuh
didengar.” – Risa Saraswati
Buku ini menceritakan
tentang persahabatan Risa dan kelima sahabatnya yang berbeda dimensi lain. Awal
pertemanan mereka saat Risa yang saat itu masih kelas 5 SD, dia baru saja
pindah dari desa ke kota Bandung. Risa tinggal bersama nenek dan sepupunya di
sebuah rumah peninggalan Belanda. Di rumah inilah Risa memulai persahabatannya
dengan lima anak hantu Belanda yang bernama Peter, Hans, Hendrick, William dan
Janhsen.
Sejak saat
itulah mereka berteman akrab hingga menjalin persahabatan berbeda
dimensi. Hingga akhirnya persahabatan Risa dengan kelima anak hantu Belanda
itupun berjalan satu tahun, Risa mulai sadar dan mendapati bahwa sahabat yang
setiap hari diajaknya mengobrol itu hanyalah seonggok tulang belulang tanpa
kepala yang bisa menapak di tanah dan mereka berbeda dimensi. Namun, Risa tidak
mempersalahkan soal itu. Walaupun Risa dan kelima hantu Belanda itu berbeda
dimensi, mereka tetap sahabat.
Mereka
berlima hadir membawa warna-warna pelangi tidak hanya hitam ataupun
putih. Mereka membawa kebahagiaan dan keceriaan dalam hidupnya. Risa berusaha
menjadi pendengar yang baik untuk kelima sahabat hantunya. Kebanyakan dari
mereka bercerita tentang kesedihan yang dibuat oleh penjajah Jepang. Terkadang
mereka menunjukan ekspresi kemarahan, sedih, menangis tanpa air mata bahkan
terkadang menunjukan wujud yang sangat mengerikan. Tetapi, Risa tidak sama
sekali takut. Risa berfikiran positif dan mengambil hikmah dari kejadian yang
dialami oleh kelima sahabat hantunya itu.
Sudah
beberapa tahun Risa dan kelima sahabatnya menjalin persahabatan. Dan saat
itulah persahabatan Risa sedang diuji. Risa yang ketika itu masih belia.
Membuat janji terhadap Peter. Risa berjanji mengakhiri hidupnya agar bisa hidup
selamanya bersama kelima sahabat hantunya. Risa berusaha menepati janjinya
dengan melakukan percobaan bunuh diri sebanyak tiga kali. Mulai dari menyayat
tangannya dan meminum obat – obatan warung dalam dosis yang cukup banyak. Tapi
usaha yang di lakukan Risa selalu gagal.
Risa pun
menyesal karena telah melanggar janji yang dia buat bersama Peter. Alhasil,
Peter pun marah besar dan mengajak empat sahabat Risa pergi meninggalkan Risa
dan merekapun tak pernah muncul lagi dihidup Risa selama belasan tahun.
Selama
ditinggal kelima sahabat hantunya, Risa encoba menyibukan dirinya dengan
kehidupan nyatanya. Tapi tak jarang Risa bertemu dengan sahabat – sahabat hantu
lainnya seperti Samantha, Ardiah, Teddy, Edwin, Jane, Sarah, Elizabeth dan
Kasih. Tak sedikit dari mereka meminta bantuan kepada Risa untuk menemukan
keluarga ataupun kekasih yang mereka cari. Sesungguhnya Risa sangat rindu
terhadap kelima sahabat kecil hantunya itu.
Hingga Risa
dewasa kelima sahabatnya itu tidak pernah menapakkan batang hidungnya
lagi. Sampai saat itu tiba, ketika Risa sedang rekaman lagu untuk albumnya. Kelima
sahabat Risa muncul dan memberikan Risa dukungan. Bahkan sampai novel ini di
tulis kelima sahabat Risa menemani setiap hari.
KELEBIHAN
Buku
ini sangat menarik dengan tema horror meskipun tak begitu menakutkan. Bahkan
buku ini mengajarkan kita bahwa hantu juga memiliki sisi manusiawi ketika ia
masih hidup. Kisah mereka pun patut di jadikan koreksi hidup kita kedepannya.
Tapi percaya atau tidak terhadap kisah hantu yang Risa tuliskan itu kembali ke
diri sendiri. Seperti yang dikatakan Risa “tidak perlu mempercayai keberadaan
mereka, karena mereka hanya butu didengar”
KEKURANGAN
Dilihat dari
sisi tampilannya atau kemasannya buku ini dicetak enggunakan kertas yang buram
sehingga agak kurang menarik untuk di baca.
PESAN MORAL
Jangan
pernah menyianyiakan hidup, kerena apa yang kita lakukan semasa hidup kita akan
berakibat pada hidup kita di alam selanjutnya dan manfaatkanlah hidup kita
sebak mungkin
KARYA RESENSI NOVEL
DANUR
Disusun oleh:
AIMAR TAHIR
KELAS XI IPS
2
SMA NEGERI 14 MAKASSAR
2019
No comments:
Post a Comment